Ekonomi

Kegiatan ekspor perikanan ke China dan dunia tetap berjalan

Otoritas Tiongkok hanya menangguhkan impor produk perikanan dari sebuah perusahaan selama seminggu, impor produk lainnya masih berjalan

Umar Idris  | 20.09.2020 - Update : 21.09.2020
Kegiatan ekspor perikanan ke China dan dunia tetap berjalan ILUSTRASI: (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Otoritas Indonesia menyatakan ekspor perikanan ke berbagai negara tujuan, termasuk ke China, tetap berjalan seperti biasa.

Pemerintah Indonesia mengakui telah menerima notifikasi dari otoritas Bea Cukai China atau General Administration of Customs of the People's Republic of China pada 18 September 2020 tentang penghentian impor perikanan dari Indonesia.

Notifikasi tersebut menyebutkan Bea Cukai China menghentikan sementara pelayanan Sertifikat Kesehatan kepada perusahaan bernama PT PI selaku importir perikanan Indonesia karena ditemukan paparan Covid-19.

"Perusahaan tersebut sedang dalam proses investigasi," demikian keterangan tertulis Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia, yang diterima Anadolu Agency, Sabtu malam.

Menurut KKP, Bea Cukai China menekankan paparan Covid-19 tersebut ditemukan pada kemasan terluar, bukan di dalam ikan. Selain itu, otoritas China hanya akan menangguhkan impor produk perikanan dari PT PI selama seminggu mulai 18 September 2020.

Dalam notifikasi tersebut juga disebutkan otoritas Bea Cukai China melakukan pengawasan terhadap 500.000 sampel kontainer produk perikanan yang masuk ke Tiongkok. Hasilnya, ditemukan paparan Covid-19 pada kemasan terluar produk ekspor di 6 kontainer dan salah satunya berasal dari Indonesia.

Dalam pernyataan tertulisnya, KPP menyatakan kegiatan ekspor perikanan Indonesia, termasuk ke Tiongkok, tetap berjalan seperti biasanya kecuali untuk 1 perusahaan yang ditangguhkan selama sepekan ke depan.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta agar eksportir komoditas kelautan dan perikanan Indonesia tidak perlu khawatir dengan larangan masuk produk Indonesia ke China, menyusul temuan pemerintah China adanya jejak patogen virus corona pada produk seafood salah satu perusahaan Indonesia.

"Kami dapat laporan, Bea Cukai China menemukan kontaminasi Covid-19 di kemasan luar sampel produk ikan layur beku dari Indonesia. Tapi, itu hanya dari salah satu perusahaan Indonesia saja, jadi tidak semuanya," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto, Sabtu.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.