ISTANBUL

Presiden Indonesia Joko Widodo pada Rabu menekankan investasi dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) akan aman dan terus berlanjut terlepas dari siapa pun yang terpilih pada pemilihan umum 2024 nanti, menurut kantor berita Antara.

Jokowi menyampaikan hal ini saat dia menjadi pembicara pada forum Ecosperity Week 2023 di Singapura untuk mempromosikan investasi Indonesia, terutama dalam transisi energi, infrastruktur hijau, dan pembangunan IKN.

Ecosperity Week 2023 digelar di Singapura dengan tema "Terobosan Menuju Nol Emisi" diselenggarakan oleh Temasek Singapura.

Pertemuan ini akan mengumpulkan para pemimpin bisnis global, pembuat kebijakan, investor, dan anggota masyarakat sipil dari berbagai industri untuk membahas teknologi, kebijakan, dan dukungan keuangan yang berdampak tinggi guna memberikan terobosan transformasional bagi bisnis, masyarakat, dan planet.

Presiden Jokowi berjanji akan memfasilitasi sebaik mungkin penawaran investasi khususnya dalam ekonomi dan industri hijau di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur.

“Kami telah melakukan segalanya, khususnya terkait energi hijau dan industri hijau, kami akan memfasilitasinya sebaik yang kami mampu,” kata Jokowi dalam acara itu.

Dalam forum tersebut, Presiden Indonesia juga menyampaikan kepada calon investor agara tidak khawatir dengan insentif yang akan diberikan pemerintah untuk pembangunan IKN.

Presiden Jokowi menggarisbawahi komitmen serius pemerintah Indonesia dalam pengembangan transisi energi baru dan terbarukan.

Dia menyebut konsep yang diusung untuk ibu kota baru Nusantara, yakni sebuah kota pintar kelas dunia yang dikelilingi alam.

Setelah menghadiri Ecosperity Week 2023, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana akan bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana Singapura.

Kemudian, Jokowi akan bertolak ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk melakukan kunjungan atas undangan dari Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah.

Presiden Jokowi akan memanfaatkan kunjungan kerjanya ke Malaysia untuk menyelesaikan beberapa perundingan penting yang sudah berjalan selama bertahun-tahun dan belum selesai, seperti isu perbatasan dan perlindungan pekerja migran Indonesia.