Ekonomi, Regional

Indonesia tetap jadi favorit investor Singapura

Proyek terbaru adalah pengembangan Kawasan Industri Khusus di Kendal Jawa Tengah yang akan menyerap 500 ribu tenaga kerja

Muhammad Latief  | 23.09.2018 - Update : 24.09.2018
Indonesia tetap jadi favorit investor Singapura Ilustrasi aktivitas perekonomian di Indonesia. (Foto file – Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Muhammad Latief

JAKARTA 

Indonesia bertahan sebagai negara favorit investor asal Singapura karena didukung stabilitas politik, keamanan dan peningkatan indeks kemudahan berbisnis, ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Menurut Menteri Airlangga para investor Singapura juga memfavoritkan Indonesia karena potensi pasar yang besar, serta banyaknya jumlah sumber daya manusia.

“Iklim berbisnis yang kondusif akan terus diciptakan. Pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi, pemberian insentif fiskal, dan kemudahan dalam perizinan usaha,” ujar Menteri Airlangga dalam siaran persnya, Minggu.

Indonesia juga meluncurkan peta jalan “Making Indonesia 4.0” sebagai strategi dan arah memasuki era revolusi industri generasi keempat. Industri 4.0 diyakini memacu daya saing industri agar lebih efisien, produktif, dan berkualitas.

Pada semester I/2018, investasi Singapura ke Indonesia tercatat sebesar USD5,04 miliar atau naik 38 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan sepanjang 2017, penanaman modal dari Negeri Singa mencapai USD8,44 miliar.

Pada 2017, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Singapura tembus hingga USD9 miliar. Nilai ini membuat Singapura jadi negara tujuan terbesar kelima produk manufaktur nasional.

Investor Singapura belakangan tertarik ke Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah. Kawasan industri terintegrasi pertama di Jawa Tengah itu diproyeksikan menyerap potensi investasi sebesar Rp200 triliun.

Pada tahap pertama, lahan yang akan digarap seluas 1.000 hektare dengan target 300 tenant dan menyerap tenaga kerja sebanyak 500 ribu orang hingga 2025. 

“Pengembangan KIK direncanakan sampai tiga tahap dengan total lahan seluas 2.700 hektare. Kawasan ini akan didukung dengan pengembangan zona industri, pelabuhan, fashion city, dan permukiman,” paparnya.

Indonesia-Singapura juga sepakat memperkuat kerja sama di bidang pendidikan kejuruan terutama untuk mengisi kebutuhan di sektor industri.  Guru dan dosen dari Indonesia telah dikirim untuk mengikuti program pelatihan vokasi di Singapura, seperti di bidang permesinan, pembangkit listrik, dan teknik otomasi industri.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın