Indonesia sasar pasar online Singapura dan Malaysia
Belanja online masyarakat di dua negara itu meningkat selama masa pandemi

Jakarta Raya
JAKARTA
Pelaku usaha perdagangan elektronik Indonesia diminta intensif menggarap pasar Singapura dan Malaysia di tengah merebaknya wabah Covid-19 karena masih banyak peluang bisnis, ujar Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor (PEN), Kementerian Perdagangan Kasan.
Menurut Kasan, masa pandemi Covid-19 ini menyulitkan para pelaku usaha mengekspor produknya ke kedua negara tersebut karena pembatasan aktivitas.
Namun demikian, kedua negara merupakan mitra perdagangan penting bagi Indonesia, meskipun pandemi ini akan mengurangi nilai ekspor Indonesia.
“Jarak Indonesia, Malaysia dan Singapura tidak terlalu jauh, ini sudah jadi keunggulan kompetitif, selera konsumen juga tidak begitu berbeda dan harga produk Indonesia yang relatif terjangkau,” ujar dia.
Para pengusaha Indonesia harus menggenjot promosi online untuk mendorong penjualan.
Atase Perdagangan Kuala Lumpur Rifah Ariny mengungkapkan masyarakat Malaysia lebih banyak menggunakan toko elektronik dan pembayaran non tunai selama masa pembatasan aktivitas.
“Sebelum lockdown di Malaysia, tren belanja daring sudah cukup tinggi, yaitu sebesar 81 persen. Lockdown akan mendorong transaksi daring menjadi lebih tinggi,” ujar dia.
Menurut dia faktor yang perlu diperhatikan untuk pemasaran di Malaysia adalah harga, fungsi, masa kadaluarsa, dan aturan lartas untuk ekspor dan impor.
Hal serupa terjadi di Singapura, yang mengalami peningkatan belanja elektronik dalam masa pembatasan aktivitas di tengah pandemi.
Atase Perdagangan Singapura Rumaksono mengatakan peluang bisnis besar ada pada sektor makanan, minuman, alat kesehatan, peralatan olahraga, dan hiburan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.