Inalum resmi jadi holding BUMN industri pertambangan
Holding yang dipimpin Inalum punya target tinggi, tercatat sebagai salah satu dari "The Fortune 500 Global Company List” pada 2025

Jakarta Raya
Muhammad Latief
JAKARTA
PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) resmi menjadi perusahaan induk BUMN bidang pertambangan setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Rabu, di Jakarta.
Inalum akan menginduki tiga Badan Usaha Milik Negara lainnya, yakni PT Aneka Tambang, PT Bukit Asam, dan PT Timah, kata Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin.
“Kita berempat sudah jadi saudara. Visinya menjadikan industri pertambangan Indonesia setara dengan perusahaan pertambangan besar dunia,” ujar Budi usai RUPSLB.
Sebanyak 95 persen pemegang saham publik juga menyetujui penggabungan. Ketiga perusahaan tersebut menyerahkan masing-masing 65 persen saham seri B pada Inalum sebagai penyertaan modal negara.
Langkah ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2017 tentang Penambangan Penyertaan Modal Negara dalam Modal Saham PT Inalum, kata Budi.
Tujuannya, kata Budi, agar perusahaan pertambangan milik negara bisa meningkatkan kapasitas usaha dan pendanaan, pengelolaan sumber daya alam mineral dan batu bara (minerba), serta meningkatkan nilai tambah melalui hilirisasi, termasuk meningkatkan kandungan lokal, serta efisiensi biaya.
Selain itu, perusahaan holding inilah dipersiapkan untuk menerima divestasi saham PT Freeport Indonesia sebesar 51 persen.
Aset Inalum melonjak dari semula Rp21 triliun akan naik jadi Rp89,4 triliun.
“Kita akan bisa melakukan banyak sinergi karena banyak kesamaan,” ujar Budi.
Budi menyontohkan, Inalum yang membutuhkan banyak listrik bisa dibantu dengan membangun pembangkit listrik tenaga batubara yang disuplai oleh Bukit Asam. Jika membeli dari anak perusahaan maka akan “mendapat dividen dan mengurangi cost”, kata dia.
“Targetnya, holding akan tercatat sebagai salah satu dari Fortune 500 Global Company,” ujar Budi.
Sebelumnya, Indonesia juga sudah memiliki holding BUMN, yaitu PT Pupuk Indonesia yang membawahi beberapa produsen pupuk. Selain itu ada juga PT Semen Indonesia yang membawahi beberapa perusahaan penghasil semen seperti Semen Gresik, Semen Padang, dan Semen Tonasa.
Setelah pembentukan holding ini, Inalum meminta waktu tiga bulan untuk menyusun strategi jangka menengah dan panjang bisnis. Setelah itu, holding akan melaporkannya pada pemegang saham, baik pemerintah maupun publik.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.