Ilustrasi (Foto file - Anadolu Agency)
ANKARA
Dana Moneter Internasional (IMF) pada Rabu mengatakan bahwa inflasi yang lebih tinggi kemungkinan akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang, tapi akan kembali ke tingkat sebelum pandemi pada pertengahan 2022.
"Pemulihan ekonomi telah memicu inflasi yang cepat tahun ini ke arah ekonomi pasar yang maju dan berkembang, didorong oleh permintaan yang menguat, kekurangan pasokan, dan harga komoditas yang naik dengan cepat," kata laporan IMF.
Beberapa ekonom percaya bahwa stimulus pemerintah dapat mendorong tingkat pengangguran cukup rendah untuk menaikkan upah dan ekonomi yang terlalu panas, sementara pakar yang lain berpikir bahwa tekanan inflasi akan bersifat sementara karena lonjakan pengeluaran pada akhirnya akan memudar.
"Ekonomi maju kemungkinan akan menghadapi tekanan inflasi jangka pendek yang moderat, dengan dampak yang melemah dari waktu ke waktu," kata laporan itu, menambahkan "inflasi untuk pasar negara berkembang tampaknya lebih sensitif terhadap pemasukan periode pandemi dalam sampel estimasi. "
IMF menekankan bahwa pandemi Covid-19 telah menyebabkan pergerakan harga yang besar di beberapa sektor, terutama di sektor pangan, transportasi, sandang, dan komunikasi. Pergerakan ini juga menunjukkan perubahan harga bahan bakar, makanan, dan perumahan – rata-rata tiga komponen terbesar dari rantai konsumsi.
IMF mendesak para pembuat kebijakan untuk tetap sabar dalam mendukung pemulihan ekonomi, siap untuk bertindak cepat, dan membangun kerangka moneter yang sehat.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
