Ekonomi

AMRO: Belum saatnya BI turunkan suku bunga

Chief Economist Amro Hoe Ee Khor mengatakan kondisi ekonomi Indonesia saat ini masih relatif baik dan stabil di kisaran 5 persen

İqbal Musyaffa  | 18.06.2019 - Update : 18.06.2019
AMRO: Belum saatnya BI turunkan suku bunga Ilustrasi: Uang rupiah. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

JAKARTA

Lembaga riset ekonomi ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) mengatakan belum saatnya BI menurunkan suku bunga acuannya seiring dengan semakin besarnya kemungkinan the Fed menurunkan suku bunganya pada September mendatang.

Chief Economist Amro Hoe Ee Khor mengatakan kondisi ekonomi Indonesia saat ini masih relatif baik dan stabil di kisaran 5 persen.

Sementara penurunan suku bunga diperlukan untuk menggairahkan perekonomian saat melesu seperti yang terjadi di Amerika Serikat.

“BI belum perlu memangkas suku bunga acuan, karena ekonomi Indonesia sedang dalam pemulihan,” jelas Khor dalam diskusi di Jakarta, Selasa.

Sebagai informasi, Bank Indonesia akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Rabu dan Kamis besok. Khor memperkirakan BI belum akan menurunkan suku bunga acuannya pada RDG kali ini.

Selain itu, Khor juga memprediksi angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini sebesar 5,1 persen.

AMRO menurut dia, tidak merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia karena meskipun saat ini perang dagang sedang memanas, namun tidak terlalu banyak berdampak terhadap pertumbuhan Indonesia.

Khor menganggap dampak perang dagang terhadap Indonesia berbeda dengan yang terjadi di beberapa negara lainnya yang memiliki perekonomian lebih terbuka serta bergantung pada perdagangan global seperti Hong Kong, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, serta Vietnam.

Bank Indonesia sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 175 basis poin sejak Mei tahun lalu dan pada RDG terakhir Mei 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.