‘Capital inflow’ ke SBN pada minggu kedua Mei capai Rp6,15 triliun

JAKARTA 

Bank Indonesia mengatakan pada minggu kedua Mei terjadi aliran modal asing yang masuk atau capital inflow ke pasar SBN sebesar Rp6,15 triliun.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan aliran modal asing yang masuk tersebut meneruskan kondisi serupa yang terjadi pada minggu pertama Mei dengan jumlah modal asing yang masuk ke pasar SBN sebesar Rp2,97 triliun.

“Ini membuktikan dengan semakin meredanya kepanikan global dan langkah penanganan Covid-19 di Indonesia, maka inflow di SBN alami peningkatan,” ujar Perry dalam konferensi pers virtual, Kamis.

Akan tetapi, Perry mengatakan yang masih menjadi masalah adalah masih terjadinya aliran modal asing yang keluar dari pasar saham global karena terkait dengan kondisi pasar saham global yang masih bergejolak.

“Pada minggu kedua Mei modal asing yang keluar dari pasar saham Rp2,72 triliun dan pada minggu pertama Rp3,19 triliun,” ungkap Perry.

Perry mengatakan aliran modal asing yang mulai masuk ke pasar SBN tersebut turut membuat imbal hasil (yield) SBN 10 tahun turun dari sebelumnya sempat berada di level 8 persen pada minggu kedua April, pada 15 Mei lalu sudah menjadi 7,76 persen dan pada 26 Mei turun kembali menjadi 7,22 persen.

“Yield SBN terus turun karena meredanya kepanikan global. Imbal hasil SBN Indonesia masih menarik dan inflow terus masuk sehingga membuat yield SBN turun,” urai Perry.

Dia mengatakan perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri diukur dari perbedaan yield SBN 10 tahun dan obligasi AS 10 tahun yang sekitar 6,7 persen sehingga masih menarik dibandingkan sejumlah negara lain dan akan membuat lebih banyak lagi aliran modal asing yang masuk ke pasar SBN.