
Ankara
Barış Gündoğan
ANKARA
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengungkapkan negaranya telah menunjukkan kepada dunia tekad yang bulat dalam memerangi terorisme.
“Di bawah kepemimpinan presiden kami, Turki telah menunjukkan tekad yang kuat kepada dunia dalam memerangi upaya terorisme baik di lapangan maupun di atas meja," ujar Oktay dalam akun Twitter-nya.
“Kami akan melanjutkan perjuangan kami untuk menjaga keamanan di perbatasan dan membangun perdamaian abadi di Suriah," tutur dia.
Pada 9 Oktober, Turki meluncurkan Operasi Mata Air Perdamaian untuk memberangus teroris dari utara Suriah, mengamankan perbatasan Turki, membantu repatriasi yang aman bagi para pengungsi Suriah, dan menjamin integritas wilayah Suriah.
Kemudian, pada 17 Oktober, delegasi Amerika Serikat yang dipimpin oleh Wakil Presiden Mike Pence berkunjung ke Ankara, di mana mereka bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan membahas operasi antiteror Turki.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Turki menghentikan operasinya di timur Sungai Efrat selama 120 jam untuk memungkinkan penarikan pasukan YPG/PKK dari zona aman.
Pada Selasa, Erdogan dan rekan sejawatnya di Rusia, Vladimir Putin, menggelar pertemuan "bersejarah" di Kota Sochi.
Ankara dan Moskow juga menyepakati bahwa teroris PKK / YPG akan mundur 30 kilometer (19 mil) dari perbatasan Turki dengan Suriah utara dalam waktu 150 jam dan pasukan keamanan dari Turki dan Rusia akan melakukan patroli bersama di sana.
Dalam kampanye terornya melawan Turki selama lebih dari 30 tahun, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan Uni Eropa - bertanggung jawab atas kematian 40.000 jiwa, termasuk perempuan, anak-anak, dan bayi.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.