Dunia

Venezuela bantah klaim AS terkait serangan angkatan laut yang mematikan

Pejabat tinggi Venezuela mengatakan tidak satu pun dari 11 orang yang tewas akibat rudal AS di dekat pantai Venezuela adalah anggota geng narkoba

12.09.2025 - Update : 12.09.2025
Venezuela bantah klaim AS terkait serangan angkatan laut yang mematikan

BOGOTA, Kolombia 

Menteri Dalam Negeri Venezuela, Diosdado Cabello, pada Kamis mengatakan bahwa tidak ada dari 11 orang yang tewas dalam serangan AS terhadap sebuah kapal di Karibia pekan lalu merupakan anggota geng Tren de Aragua seperti yang diklaim Washington.

“Kami telah melakukan penyelidikan di negara kami, dan ada keluarga dari orang-orang yang hilang yang ingin mengetahui keberadaan kerabat mereka,” kata Cabello.

“Ketika kami menanyakan di kota-kota, tidak ada yang berasal dari Tren de Aragua, tidak ada yang merupakan pengedar narkoba.”

Cabello secara langsung membantah pernyataan Presiden AS Donald Trump, yang mengatakan kapal tersebut dioperasikan oleh kartel Tren de Aragua dan membawa narkoba menuju AS.

Ia menyebut klaim itu sebagai “kebohongan besar, kebohongan luar biasa,” seraya menambahkan bahwa “telah terjadi pembunuhan terhadap sekelompok warga sipil.”

Militer AS telah mengerahkan kapal perang dengan rudal dan sebuah kapal selam bertenaga nuklir ke Karibia dekat pantai Venezuela, bersama dengan 10 jet tempur F-35 yang ditempatkan di pangkalan udara di Puerto Riko, sebagai bagian dari upaya yang ditingkatkan untuk memerangi kartel narkoba.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro memperingatkan pada Kamis bahwa siapa pun yang menyerukan invasi ke negaranya akan “segera diadili” dan dinyatakan sebagai “pengkhianat bangsa.”

Ia menegaskan kembali bahwa Venezuela akan melakukan “perjuangan bersenjata” jika diserang oleh Amerika Serikat.

“Siapa pun yang menyerukan pemboman atau invasi ke negara ini adalah pengkhianat bangsa dan harus segera diadili, di mana pun mereka berada,” ujarnya.

Maduro juga mengumumkan dimulainya Operasi Independencia 200 di 284 “garis pertempuran” di seluruh negeri serta memerintahkan pengerahan kapal, perekrutan jutaan anggota milisi, dan “penguatan khusus” kehadiran militer di lima wilayah pesisir. Ia menyerukan untuk “menjamin seluruh pesisir, dari ujung ke ujung, bebas dari kaum imperialis, penjajah, dan kelompok kekerasan,” dan menegaskan jika Venezuela harus “berjuang lagi,” maka perjuangan itu adalah untuk kebebasannya.

“Lautan ini, tanah ini, lingkungan ini, pegunungan ini, hamparan luas ini, dan kekayaan tanah ini adalah milik rakyat Venezuela,” kata Maduro. “Mereka tidak akan pernah menjadi milik imperium Amerika.”

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın