Dunia

Uni Eropa serukan dialog di Mediterania Timur

Yunani mendesak pertemuan luar biasa Dewan Urusan Luar Negeri Uni Eropa guna membahas perkembangan terkini di Mediterania Timur

Muhammad Abdullah Azzam  | 12.08.2020 - Update : 13.08.2020
Uni Eropa serukan dialog di Mediterania Timur Juru bicara Komisi Eropa Peter Stano Stona. (Foto file - Anadolu Agency)

Brussels Hoofdstedelijk Gewest

Serife Cetin, Tevfik Durul

BRUSSELS/ATHENA 

Perkembangan terbaru di Mediterania Timur "sangat mengkhawatirkan" dan harus diselesaikan melalui dialog, kata juru bicara Uni Eropa pada Selasa.

"Apa yang perlu dilakukan adalah terlibat dalam menyelesaikan semua masalah secara terbuka sejalan dengan prinsip-prinsip hubungan bertetangga yang baik dan hukum internasional," kata juru bicara Komisi Eropa Peter Stano Stona pada sebuah konferensi pers.

Menanggapi seruan Yunani untuk pertemuan luar biasa Dewan Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Stano mengatakan keputusan akan segera dibuat melalui konsultasi di antara negara-negara anggota.

Dia menambahkan bahwa tindakan Turki juga akan dibahas pada pertemuan informal para menteri luar negeri Uni Eropa di Berlin akhir bulan ini.

-Yunani desak pertemuan luar biasa UE

Yunani mendesak pertemuan luar biasa Dewan Urusan Luar Negeri Uni Eropa seperti yang diumumkan pada Selasa setelah pertemuan antara Menteri Luar Negeri Nikos Dendias dan Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis.

Mitsotakis juga memberi pengarahan kepada Presiden Katerina Sakellaropoulou dan kepala partai politik besar lainnya di negara itu.

Alexis Tsipras, pemimpin oposisi utama SYRIZA dan mantan perdana menteri, menyerukan pertemuan luar biasa Uni Eropa untuk membahas perkembangan terakhir.

Dendias juga bertemu dengan Duta Besar Amerika Serikat (AS) Geoffrey Pyatt di gedung Kementerian Luar Negeri di Athena di mana keduanya membahas perkembangan terbaru di Mediterania Timur, tulis Dendias di Twitter.

Sebagai bagian dari kegiatan eksplorasi hidrokarbon, Turki mengumumkan melalui Navtex kegiatan penelitian seismik baru kapal bor MTA Oruc Reis di Mediterania Timur yang dimulai pada 10 Agustus.

Oruc Reis, bersama dengan kapal Ataman dan Cengiz Han, akan melanjutkan aktivitas survei seismik di Mediterania Timur hingga 23 Agustus.

Bulan lalu, setelah Athena keberatan dengan survei seismik Ankara di daerah selatan pulau Meis, atau Kastellorizo, upaya diplomatik Jerman membantu meredakan ketegangan antara Turki dan Yunani.

Namun langkah kontroversial Yunani pekan lalu untuk menandatangani perjanjian pembatasan maritim dengan Mesir, yang menurut Turki melanggar landas kontinen dan hak maritimnya, telah memicu ketegangan lebih lanjut antara kedua negara tetangga tersebut.

Ankara menuduh Yunani menjalankan kebijakan maksimalis di Mediterania Timur, menekankan bahwa klaim maritimnya melanggar hak kedaulatan Turki.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın