Dunia

Turki sebut G7 sumbang polusi bagi Bumi

Menteri lingkungan dan urbanisasi Turki mengatakan banjir di seluruh dunia menunjukkan dampak negatif dari perubahan iklim

Yasemin Kalyoncuoğlu  | 26.07.2021 - Update : 27.07.2021
Turki sebut G7 sumbang polusi bagi Bumi (Baris belakang dari kiri ke kanan) Presiden Dewan Uni Eropa dari Dewan Eropa Charles Michel, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, Perdana Menteri Italia Mario Draghi, Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen, (Baris depan dari kiri ke kanan) Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel berpose untuk foto keluarga resmi selama KTT Pemimpin G7 di Cornwall, Inggris pada 11 Juni 2021. ( Karwai Tang/Pool - Anadolu Agency )

Ankara

Yasemin Kalyoncuoglu

ANKARA

Menteri lingkungan dan urbanisasi Turki mengungkapkan bahwa langkah-langkah mendesak untuk mengurangi jumlah emisi dan jejak karbon dibahas selama pertemuan para menteri lingkungan G20 di Italia.

"Kami menyaksikan banyak negara anggota G7 mencemari Bumi. Oleh karena itu, kami membahas perlunya mengambil langkah-langkah mendesak untuk mengurangi jumlah emisi dan gas karbon," jelas Murat Kurum kepada Anadolu Agency, Minggu.

Menurut Kurum, banjir di seluruh dunia menunjukkan dampak negatif dari perubahan iklim yang mengancam keselamatan jiwa, harta benda, dan infrastruktur kota.

“Sekarang bahkan kita menghadapi migrasi besar-besaran karena perubahan iklim,” tambah dia.

Menteri itu menekankan bahwa lokasi pertemuan para menteri lingkungan G20, yang digelar di kaki gunung berapi Vesuvius, di Kota Napoli, Italia sangat berarti.

Kurum mengatakan dia juga mengadakan pertemuan yang sangat produktif dengan Utusan Khusus Presiden AS untuk Iklim John Kerry.

“Kami membahas akses ke pendanaan iklim dan ketidakmerataan upaya di berbagai negara," terang Kurum.

Menyinggung sumber energi terbarukan, Kurum menyatakan bahwa Turki, yang menempati peringkat ke-12 di dunia dan ke-5 di Eropa, memenuhi 52 persen daya dari energi terbarukan.

“Kami bekerja untuk menghasilkan 10 gigawatt angin dan tenaga surya setiap tahun dalam 10 tahun ke depan. Kami akan terus meningkatkan kapasitas energi terbarukan kami,” kata dia lagi.

Turki telah meningkatkan jumlah kawasan lindung menjadi 11,5 persen.

Selain itu, Turki berupaya mencapai target rata-rata yang disepakati Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) sebesar 17%, dengan menciptakan taman nasional dan koridor ekologi di empat jalur yang akan menghubungkan utara dan selatan, dan timur dan barat Turki.

"Kami melakukan lebih banyak proyek daripada banyak negara. Kami akan mempercepat proses ini setelah akses ke pendanaan iklim," tambah menteri itu.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.