
Ankara
Yunus Okur, Sitki Yildiz
AGRI, Turki
Menteri Luar Negeri Turki memuji negaranya yang menjadi satu-satunya negara Muslim yang membela Yerusalem.
"Apakah ada negara lain selain Turki yang membela Yerusalem? Semua orang takut terhadap AS dan Israel. Di sini saya berbicara tentang negara-negara Islam, dan Turki adalah satu-satunya negara yang mengambil sikap tegas," ujar Mevlut Cavusoglu, yang sedang berada di Provinsi Agri, Selasa.
"Ada juga negara-negara Arab yang takut terhadap AS, kemudian menekan Yordania dan Palestina untuk tidak terlalu banyak bersuara," kata dia lagi, sambil menambahkan bahwa negara-negara itu pada akhirnya akan melupakan Yerusalem.
Cavusoglu mengatakan Turki menggunakan mata uangnya sendiri ketika berdagang dengan Iran dan Rusia untuk mengurangi ketergantungan pada dolar dan euro.
Dia menambahkan bahwa sejumlah kelompok etnis seperti Kurdi, Turks, dan Bosnia mempertahankan perdamaian di Turki.
Pada Desember 2017, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memicu kemarahan internasional ketika dia secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan besar Washington ke kota itu.
Israel menduduki Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, selama Perang Arab-Israel 1967, sebelum akhirnya menguasai seluruh kota pada 1980, dan mengklaimnya sebagai "ibu kota abadi Israel".
Hukum internasional memandang seluruh Tepi Barat sebagai "wilayah pendudukan" dan menganggap semua bangunan permukiman Israel di sana ilegal.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.