Türkİye, Dunia

Turki: Konferensi Berlin akan bahas perdamaian dan stabilitas Libya

Presiden Turki akan terbang ke Jerman pada Minggu untuk menghadiri konferensi Berlin tentang Libya atas undangan Merkel

Erdogan Cagatay Zontur  | 18.01.2020 - Update : 19.01.2020
Turki: Konferensi Berlin akan bahas perdamaian dan stabilitas Libya Ilustrasi: Kepresidenan Turki. (Foto file - Anadolu Agency)

Ankara

Erdogan Cagatay Zontur

ANKARA 

Turki akan berdiskusi lebih jauh untuk membangun perdamaian dan stabilitas di Libya pada konferensi yang akan diadakan di Jerman pada Minggu, lansir pernyataan resmi kepresidenan pada Sabtu.

"Turki akan bertukar pandangan sehubungan dengan langkah-langkah yang harus diambil untuk membangun perdamaian dan stabilitas di Libya di periode mendatang dan mengambil langkah nyata dalam konferensi ini," tulis Direktorat Komunikasi Turki pada Sabtu.

Turki telah mendukung upaya menghentikan serangan ke Pemerintah Libya yang diakui PBB demi mencapai gencatan senjata permanen, dan menemukan solusi politik di Libya, kata direktorat.

"Oleh karena itu, Turki telah melakukan inisiatif diplomatik intensif di semua tingkatan dan memberikan kontribusi aktif dalam konferensi di Berlin secara konstruktif," tambah pernyataan itu.

Jerman akan menjadi tuan rumah konferensi perdamaian di Libya yang akan mencari komitmen untuk menyepakati gencatan senjata demi membuka jalan bagi solusi politik.

Kanselir Angela Merkel mengundang para pemimpin Turki, Rusia, AS, China, Prancis, Inggris serta aktor-aktor regional lainnya ke konferensi satu hari di Berlin pada Minggu.

Konferensi ini digelar di tengah rapuhnya gencatan senjata antara pemerintah Libya yang diakui dunia internasional dan pasukan pemberontak pimpinan panglima Khalifa Haftar.

Jerman menegaskan Presiden Erdogan akan menghadiri KTT.

Pada 12 Januari, pihak-pihak yang bertikai dalam konflik Libya mengumumkan gencatan senjata sebagai tanggapan atas seruan bersama pemimpin Turki dan Rusia.

Namun pembicaraan untuk kesepakatan gencatan senjata permanen berakhir tanpa kesepakatan pada Senin setelah panglima perang Libya Khalifa Haftar meninggalkan Moskow tanpa menandatangani kesepakatan.

Sejak penggulingan penguasa Muammar Khaddafi pada 2011, dua kursi kekuasaan telah muncul di Libya: satu di Libya timur yang didukung oleh Mesir dan Uni Emirat Arab, dan lainnya di Tripoli, yang mendapatkan pengakuan PBB dan dunia internasional.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın