Politik, Dunia

Trump teken anggaran pertahanan senilai USD716 miliar

Rancangan anggaran itu juga mencakup amandemen yang melarang penjualan jet tempur F-35 ke Turki sampai Pentagon mengeluarkan laporan resmi mengenai perkembangan hubungan Turki - Amerika dalam 90 hari

Maria Elisa Hospita  | 14.08.2018 - Update : 14.08.2018
Trump teken anggaran pertahanan senilai USD716 miliar Ilustrasi. Presiden A.S. Donald Trump tiba untuk mengadakan konferensi pers setelah bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tidak terlihat) sebagai bagian dari pertemuan puncak AS-Korea Utara, di Hotel Capella di Pulau Sentosa, Singapura pada 12 Juni 2018. (Kementerian Komunikasi dan Informasi, Singapura / Handout - Anadolu Agency)

Washington

Servet Gunerigok

WASHINGTON

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani rancangan anggaran pertahanan senilai USD716 miliar pada Senin.

Dalam sebuah upacara di pangkalan militer Fort Drum di New York, Trump mengungkapkan kegembiraannya karena Kongres sigap dalam meloloskan Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional.

"Kami akan memperkuat militer kami, lebih kuat dari sebelumnya. Itulah yang sedang dan akan kami lakukan," kata Trump.

Menurut Trump, dengan anggaran untuk tahun 2019 itu, AS akan membuat investasi penting untuk senjata nuklir.

Dengan anggaran baru tersebut, anggaran dasar senilai USD638 miliar akan mengalir ke Pentagon untuk program-program pertahanan yang berkaitan dengan Departemen Energi.

Selain itu, dana tambahan USD69 miliar akan dialokasikan untuk rencana operasi-operasi di luar negeri.

Anggaran itu juga memungkinkan kenaikan gaji 2,6 persen untuk pasukan militer, menambah jumlah pasukan Angkatan Laut, dan kenaikan pangkat bagi 15.600 pasukan aktif.

Rancangan anggaran itu juga mencakup amandemen yang melarang penjualan jet tempur F-35 ke Turki sampai Pentagon mengeluarkan laporan resmi mengenai perkembangan hubungan Turki - Amerika dalam 90 hari.

Laporan tersebut diperkirakan juga mencakup penilaian atas partisipasi Turki dalam program F-35, sekaligus risiko yang ditimbulkan dari pembelian sistem pertahanan rudal Rusia S-400 di negara tersebut.

Pada 7 Juli, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis melayangkan surat ke Senat yang isinya menentang pembatalan partisipasi Turki dari program tersebut, karena dapat mengganggu rantai pasokan militer AS dan mitranya, serta membebani biaya program lainnya.

Turki telah berpartisipasi dalam program F-35 sejak tahun 1999.

Industri pertahanan Turki telah berperan aktif dalam produksi pesawat. Alp Aviation, AYESAS, Kale Aviation, Kale Pratt & Whitney, dan Turkish Aerospace Industries memproduksi komponen untuk jet tempur F-35 pertama.

Dalam beberapa tahun mendatang, Turki berencana untuk membeli 100 jet tempur F-35.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.