Dunia

Trump: Banyak orang Turki tewas karena konflik perbatasan

Anda harus melihat ke dua arah, kata presiden AS

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 22.10.2019 - Update : 23.10.2019
Trump: Banyak orang Turki tewas karena konflik perbatasan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan). (Turkish Presidency / Murat Cetinmuhurdar / Handout - Anadolu Agency)

Washington DC

Michael Hernandez

WASHINGTON

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin mengatakan banyak orang Turki tewas akibat konflik di perbatasan.

Pernyataan tersebut disampaikan sebagai pembelaan atas keputusannya menarik pasukan AS dari Suriah.

"Anda harus memandang keduanya. Kami memiliki kabar baik. Gencatan senjata berhasil," kata Trump, kepada wartawan ketika bertemu dengan para pejabat tinggi di Gedung Putih. 

Turki meluncurkan Operasi Mata Air Perdamaian pada 9 Oktober untuk mengamankan perbatasannya dengan menghilangkan unsur-unsur teroris guna memastikan kembalinya pengungsi Suriah dengan aman dan integritas wilayah Suriah.

Pada 17 Oktober, Turki setuju untuk menghentikan Operasi Mata Air Perdamaian selama 120 jam untuk memungkinkan penarikan pasukan teroris YPG/PKK dari zona aman di Suriah utara.

"Kurdi bergerak ke daerah yang lebih aman di luar zona aman," kata Trump, merujuk pada teroris YPG/PKK.

Dia mengatakan bahwa pasukan AS akan pulang setelah keputusan tersebut, berbeda dengan komentar dari Menteri Pertahanan Mark Esper yang mengatakan sebagian besar pasukan AS akan dipindahtugaskan ke negara tetangga Irak.

Trump mengatakan bahwa tidak perlu meninggalkan sisa pasukan di timur laut Suriah.

Namun, dia mengakui bahwa Yordania dan Israel telah meminta sejumlah pasukan AS tetap berada di dekat negara-negara itu.

"Jadi kami punya kelompok kecil di sana dan kami mengamankan minyak. Selain itu, tidak ada alasan untuk tetap tinggal, menurut kami," ujar Trump.

Turki bertekad untuk menumpas kelompok teroris PKK dan cabangnya YPG/PYD yang merupakan ancaman terbesar bagi masa depan Suriah dan membahayakan integritas teritorial dan struktur kesatuan negara.

Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa - bertanggung jawab atas kematian sekitar 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.