Riyaz ul Khaliq

ANKARA 

Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan berkunjung ke Seoul pada Juni dan mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.

Kedua pemimpin akan membahas masalah yang berkaitan dengan Korea Utara, serta cara-cara untuk memperkuat aliansi AS-Korea Selatan.

“Kedua presiden akan membahas cara meningkatkan aliansi Korea Selatan-AS dan membangun rezim perdamaian permanen melalui denuklirisasi penuh Semenanjung Korea, membangun di atas fondasi koordinasi yang erat antara kedua negara," kata sebuah pernyataan yang dirilis oleh kepresidenan Korea Selatan.

Meskipun agenda pertemuan itu tidak diumumkan, kedua pemimpin diperkirakan akan membahas dialog denuklirisasi yang terhenti antara Washington dan Pyongyang.

Trump akan juga dijadwalkan untuk menghadiri KTT G-20 di Jepang pada pekan terakhir Juni.

Pernyataan itu mengatakan jadwal rinci KTT akan dikeluarkan setelah diskusi melalui saluran diplomatik.

Pengumuman kunjungan Trump ke Seoul muncul di tengah sikap Korea Utara yang semakin keras, menyusul uji coba dua set rudal yang dilakukannya awal bulan ini.

Pergerakan itu dilihat sebagai provokasi dan memicu reaksi tajam dari Jepang.

Namun, Trump dan Seoul memilih untuk menanggapi uji coba itu dengan tenang.

Februari lalu, Trump tiba-tiba mengakhiri pertemuan tingkat tinggi dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Hanoi tanpa mencapai kesepakatan.

Langkah itu dilakukan karena Pyongyang bersikeras pada pengurangan sanksi tanpa bersedia memastikan penghentian program nuklirnya.

Sejauh ini, Moon dan Trump telah mengadakan 8 kali pertemuan tingkat tinggi.

Presiden AS terakhir kali mengunjungi Korea Selatan pada November 2017.