Politik, Dunia

Thailand deportasi puluhan Muslim yang hendak menuju ke selatan

32 pria dan 2 wanita dipulangkan oleh otoritas mayoritas Buddhis

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 23.02.2019 - Update : 23.02.2019
Thailand deportasi puluhan Muslim yang hendak menuju ke selatan Ilustrasi. Bendera Thailand. (Foto file - Anadolu Agency)

Ankara

Riyaz ul Khaliq

ANKARA

Thailand mendeportasi lebih dari 30 Muslim dari Kamboja yang datang ke negara mayoritas Buddha itu dengan visa yang berlaku.

Polisi Thailand mendeportasi 34 Muslim yang diduga ingin bekerja di daerah Selatan, termasuk di antaranya 32 laki-laki dan 2 perempuan, lansir surat kabar Bangkok Post.

Polisi mengklaim bahwa para mereka tidak memenuhi persyaratan imigrasi.

"Mereka semua bepergian dengan visa turis tetapi banyak yang mengatakan kalau mereka berencana untuk bekerja di provinsi selatan," tulis surat kabar itu, mengutip kepolisian Thailand.

Setelah melintasi perbatasan Thailand-Kamboja ke wilayah Sa Kaeo, kelompok itu diminta untuk kembali ke Poipet, kota perbatasan Kamboja.

Mereka ditahan di wilayah Sa Kaeo setelah polisi menyelidiki tujuan kunjungan tersebut.

Pihak berwenang Kamboja juga diminta untuk bergabung dalam penyelidikan.

Polisi Thailand menegaskan bahwa kelompok itu ditahan untuk mencegah kesalahpahaman.

"Para petugas menemukan bahwa perjalanan mereka tidak disahkan oleh pejabat yang berwenang dan kelompok itu tidak dapat memberi tahu secara persis di mana mereka berencana untuk tinggal di Thailand," ujar pihak kepolisian.

‘‘Sebuah inspeksi juga menemukan bahwa masing-masing dari mereka membawa antara 1.000 hingga 3.000 baht Thailand, yang tidak memenuhi persyaratan minimum sebesar 20.000 baht," 'tambah polisi.

Surat kabar itu melaporkan bahwa polisi kereta api Thailand menangani kasus serupa, yaitu pelancong ilegal yang melibatkan tiga Muslim Kamboja, di distrik Hat Yai, provinsi Songkhla, pada Kamis.

Dua di antaranya tidak memiliki paspor, tetapi mengatakan bahwa mereka hendak menuju Malaysia.

Thailand menghadapi pemberontakan selama puluhan tahun di wilayah selatannya, di mana kelompok-kelompok Muslim menginginkan kemerdekaan atau otonomi yang lebih besar.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.