Ketua Parlemen Turki Mustafa Sentop. (Mustafa Öztürk - Anadolu Agency )
TBMM
Oleh Alper Atalay
ANKARA
Sistem administrasi baru di Turki, yang diterima melalui plebisit, memperoleh legitimasi sepenuhnya dari kehendak bebas negara, kata ketua parlemen Turki, Minggu.
Mustafa Sentop mengeluarkan pesan untuk peringatan 41 tahun kudeta militer yang terjadi 12 September 1980.
Sentop menekankan bahwa deklarasi kudeta militer dan perkembangan selanjutnya menandai periode tragis dalam sejarah sosial, politik dan demokrasi Turki.
“Kami telah sepenuhnya menghancurkan pengawasan dalam struktur politik kami yang kuat saat ini dan menyatukan negara serta demokrasi yang kami cintai dengan struktur yang telah diselamatkan dari sejarah bintik hitam,” kata dia.
Dia menekankan bahwa jalan benar-benar tertutup bagi “para pelaku kejahatan yang menghargai antusiasme kediktatoran” dan berpikir bahwa mereka hanya dapat mencapainya melalui kudeta militer dan junta.
Dia juga berharap agar UUD baru, yang akan segera dibuat, akan menjadi jaminan konten yang akan membasmi semangat kudeta.
Empat puluh tahun yang lalu, Kepala Staf Umum Kenan Evren, tokoh utama kudeta, muncul di televisi dan menyatakan intervensi militer, secara resmi mengkonfirmasi kudeta yang secara drastis akan mempengaruhi negara di tahun-tahun mendatang.
Penyiksaan, perlakuan buruk dan kondisi tidak sehat di penjara menyebabkan 299 orang tewas. Itu masih menghantui hati nurani bangsa Turki.
Beberapa penyintas mengatakan mereka mengalami siksaan fisik, mental dan spiritual selama bertahun-tahun.
Lebih dari 650.000 orang ditahan dan 230.000 diadili terutama karena alasan politik. Sebanyak 50 orang dieksekusi.
*Ditulis oleh Gozde Bayar
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
