Dunia

Setidaknya 41 orang tewas, puluhan lainnya luka akibat penembakan RSF di Sudan

Militer klaim pasukannya berhasil memukul mundur serangan RSF dan menewaskan 600 anggota militan tersebut

Adel Abdel-Rahim, Ahmed Asmar  | 30.04.2025 - Update : 30.04.2025
Setidaknya 41 orang tewas, puluhan lainnya luka akibat penembakan RSF di Sudan Foto file - Anadolu Agency.

KHARTOUM, Sudan / ANKARA

Setidaknya 41 warga sipil tewas dan puluhan lainnya cedera akibat penembakan artileri oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter di El-Fasher, ibu kota Negara Bagian Darfur Utara di Sudan barat, kata militer Sudan pada hari Selasa.

Sebuah pernyataan militer mengatakan bahwa perempuan dan anak-anak termasuk di antara korban dalam serangan yang menargetkan lingkungan permukiman di kota itu pada Senin malam.

Militer mengatakan pasukannya berhasil menangkis serangan RSF di kota itu, menewaskan 600 militan dan menghancurkan 25 kendaraan militer.

Tidak ada komentar dari kelompok pemberontak mengenai pernyataan militer itu.

Pertempuran telah berkecamuk antara pasukan militer dan militan RSF di El-Fasher sejak Senin, yang memaksa dapur-dapur amal di kota itu menghentikan distribusi makanannya kepada warga sipil.

El-Fasher telah menyaksikan bentrokan mematikan antara tentara Sudan dan RSF sejak Mei 2024, meskipun ada peringatan internasional mengenai risiko pertempuran di kota tersebut, yang berfungsi sebagai pusat operasi kemanusiaan di kelima negara bagian Darfur.

Awal bulan ini, RSF mengklaim telah menguasai kamp pengungsi Zamzam di kota tersebut setelah bentrokan dengan pasukan tentara. Setidaknya 400 warga sipil tewas, dan hampir 400.000 orang mengungsi akibat pertempuran tersebut, menurut data PBB.

Sejak 15 April 2023, RSF telah berperang dengan tentara Sudan untuk menguasai negara tersebut, yang mengakibatkan ribuan orang tewas dan menjadi salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Lebih dari 20.000 orang telah tewas sejauh ini, dan 15 juta lainnya mengungsi, menurut PBB dan otoritas setempat. Namun, penelitian dari para ilmuwan AS memperkirakan jumlah korban tewas sekitar 130.000 orang. Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın