Dunia

Setahun serangan Israel di Gaza tinggalkan kehancuran yang belum pernah dialami sebelumnya

Lebih dari 41.800 orang tewas dan lebih dari 96.800 orang terluka, sementara 10.000 orang masih hilang atau diduga tewas tertimpa reruntuhan

Gulsen Topcu  | 07.10.2024 - Update : 10.10.2024
Setahun serangan Israel di Gaza tinggalkan kehancuran yang belum pernah dialami sebelumnya

ISTANBUL 

Serangan Israel selama setahun di Gaza telah menyebabkan banyaknya korban jiwa dan kerugian materi.

Menurut data yang dirilis pada 30 September oleh kantor media Gaza, militer Israel telah melakukan sekitar 3.650 pembantaian selama setahun terakhir.

Lebih dari 41.800 orang tewas dan lebih dari 96.800 orang terluka, sementara 10.000 orang masih hilang atau diduga tewas tertimpa reruntuhan.

Mayat 520 warga Palestina ditemukan dari tujuh kuburan massal yang ditemukan di rumah sakit.

Anak-anak merupakan 42% dari mereka yang meninggal, perempuan merupakan 27%, dan laki-laki merupakan 31%.

Anak-anak menjadi korban serangan Israel, dengan 171 bayi baru lahir meninggal beberapa saat setelah lahir dan 710 bayi berusia di bawah satu tahun tewas. Bahkan janin ditemukan di bawah reruntuhan. Sekitar 25.973 anak kehilangan salah satu atau kedua orang tuanya.


Rumah warga terhapus dari peta

Ratusan keluarga kehilangan semua anggotanya dalam serangan Israel, sementara ribuan keluarga hanya memiliki satu atau dua orang yang selamat.

Menurut pernyataan Kantor Media Gaza pada 2 Oktober, selama perang yang berlangsung selama setahun, 902 keluarga musnah sepenuhnya.

Sementara itu 1.364 keluarga hanya memiliki satu anggota yang masih hidup, dan 3.472 keluarga hanya memiliki dua orang yang selamat.


Israel gunakan kelaparan, blokade dan krisis obat-obatan sebagai senjata

Israel telah memberlakukan blokade ketat terhadap Gaza, menutup titik penyeberangan perbatasan selama lima bulan dan menggunakan kelaparan, kekurangan gizi dan kekurangan obat-obatan sebagai alat perang melawan warga Palestina yang masih hidup.

Tahun lalu, 36 warga Palestina meninggal karena kelaparan dan kekurangan gizi, sebagian besar adalah anak-anak, sementara 3.500 anak berisiko meninggal karena kekurangan gizi.

Pengungsian dan konflik yang berkelanjutan telah menyebabkan 71.338 kasus hepatitis dan 1.737.524 kasus penyakit menular.

Sekitar 10.000 pasien kanker berisiko meninggal karena kurangnya perawatan di Gaza, sementara 12.000 warga Palestina yang terluka dan 3.000 pasien lainnya memerlukan perawatan medis di luar wilayah kantong tersebut.

Serangan terhadap layanan kesehatan

Militer Israel telah menargetkan rumah sakit dan petugas perawatan kesehatan, melanggar hukum internasional dan merampas perawatan medis bagi warga Palestina yang terluka dan sakit.

Akibatnya, 34 rumah sakit dan 80 pusat kesehatan tidak beroperasi, 162 fasilitas layanan kesehatan rusak, 131 ambulans hancur, 986 petugas kesehatan meninggal, 310 orang ditahan. Beberapa dokter yang ditahan meninggal karena penyiksaan di penjara-penjara Israel, termasuk Adnan al-Bursh, seorang ahli bedah ortopedi terkenal, dan Iyad al-Rantisi, seorang dokter kandungan-ginekologi. Serangan terhadap lembaga pendidikan

Salah satu aspek utama perang Israel adalah penghancuran sistem pendidikan Gaza. Militer Israel telah menargetkan sekolah-sekolah dan universitas, sehingga merampas kesempatan pendidikan bagi satu generasi.

Sebelum serangan Israel dimulai pada 7 Oktober 2023, Gaza memiliki 17 universitas dan perguruan tinggi serta 796 sekolah, yang menyediakan pendidikan bagi 800.000 siswa.

Pasukan Israel telah menghancurkan 125 sekolah dan menghancurkan sebagian 337 sekolah, sehingga 93 persen lembaga pendidikan di Gaza hancur total atau sebagian.

Menurut Kantor Media, serangan Israel menewaskan 11.500 siswa di sekolah dasar dan menengah bersama dengan 750 guru dan staf pendidikan serta 115 profesor dan akademisi universitas.


Gaza tak dapat dihuni karena rusaknya infrastruktur umum

Israel telah menggunakan 85.000 ton bahan peledak tahun lalu, dan meninggalkan kerusakan yang sangat luas.

Selain rumah, gedung pemerintahan, dan situs bersejarah, infrastruktur penting seperti jaringan listrik dan air tidak dapat digunakan lagi.

Otoritas Gaza menyebutkan bahwa 611 masjid hancur, 214 masjid rusak sebagian, 150.000 rumah hancur, 200.000 rumah hancur sebagian dan 80.000 rumah tidak layak huni lagi.

Selain itu, 201 kantor publik, 206 monumen bersejarah, tiga gereja, 36 fasilitas olahraga, dan 700 sumur air juga menjadi sasaran serangan Israel.

Pada 5 Oktober, Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Gaza mengatakan 79 persen dari 1.245 masjid di Gaza dihancurkan dan 19 dari 60 kuburan menjadi sasaran, dengan jenazah digali dan dinodai.

Kementerian tersebut juga melaporkan bahwa 238 staf tewas dan 19 ditahan oleh pasukan Israel.

Hancurnya 3.130 kilometer jaringan listrik, 330.000 meter jaringan pipa air, 665.000 meter sistem pembuangan limbah dan 2,835 juta meter jaringan jalan telah membuat Gaza hampir tidak dapat dihuni.

Pada 3 Oktober, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan pidato pada KTT Dialog Kerja Sama Asia (ACD) di ibu kota Qatar, Doha, dan dia mengatakan bahwa perang Israel telah menghancurkan lebih dari 90 persen infrastruktur Gaza, termasuk fasilitas olahraga.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın