Dunia

Senator AS Bernie Sanders sebut Uni Emirat Arab diktator

Senator partai Demokrat mengatakan dia mengambil sikap yang jelas jauh sebelum yang lain dan mengecam kediktatoran di Arab Saudi dan UEA

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 16.03.2020 - Update : 17.03.2020
Senator AS Bernie Sanders sebut Uni Emirat Arab diktator Senator AS Bernie Sanders. (Kyle Mazza - Anadolu Agency)

Ankara

Beyza Binnur Donmez

ANKARA

Senator Amerika Serikat Bernie Sanders, salah satu dari dua calon presiden dari Partai Demokrat yang tersisa, menyebut Uni Emirat Arab "diktator" pada debat melawan mantan wakil presiden Joe Biden yang disiarkan televisi, Minggu.

Pernyataan senator Vermont itu muncul setelah Biden menuduhnya mendukung kediktatoran dengan memuji gerakan sosialis Sandinista di Nikaragua dan sistem pendidikan mantan pemimpin Kuba Fidel Castro.

Diskusi dimulai setelah salah satu moderator bertanya kepada Sanders mengapa warga Amerika-Kuba akan mendukungnya setelah dia memuji kebijakan Castro.

Sebagai tanggapan, politisi veteran itu menegaskan penentangannya terhadap rezim otokratis dan pandangannya tentang perubahan global menuju otoritarianisme.

"Saya pikir kami mengutuk otoritarianisme, apakah itu di China, Rusia, Kuba, atau di tempat lain, tetapi untuk sekadar mengatakan bahwa tidak ada yang pernah dilakukan oleh salah satu dari administrasi itu berdampak positif pada rakyat mereka; baiklah, saya pikir itu adalah salah," ujar dia.

Sanders menekankan bahwa dia telah mengambil sikap yang jelas tentang masalah ini jauh sebelum rekan-rekan politiknya.

"... sebelum itu dianggap sebagai kebijakan yang baik, [atau bahkan] ide yang bagus, saya mengutuk kediktatoran di Arab Saudi, dengan banyak orang di Washington bersama saya. Saya mengutuk kediktatoran di UEA," tutur dia.

Dia bersumpah untuk menjadi pembawa standar nilai-nilai demokrasi jika terpilih sebagai presiden.

"Apa yang saya percaya saat ini di dunia ini adalah bahwa kita dihadapkan pada krisis global dan gerakan menuju otoritarianisme. Itulah yang dipimpin Putin di Rusia. Itulah yang MBS [Pangeran Mahkota Muhammad bin Salman] pimpin di Arab Saudi," lanjut dia.

“Sebagai presiden Amerika Serikat, tidak seperti Donald Trump, saya akan menurunkan bendera dan mengatakan bahwa di negara ini dan di dunia ini, kita telah bergerak ke arah demokrasi dan hak asasi manusia. Itulah pandangan saya dan selalu menjadi pandangan saya," kata Sanders.

Beralih ke Biden, sang moderator mengatakan mantan Presiden Barack Obama juga memuji sistem pendidikan dan perawatan kesehatan Castro sebagai prestasi besar dan bertanya kepada calon terdepan Demokrat itu bagaimana hal tersebut berbeda dari apa yang dikatakan Sanders.

"Obama berusaha mengubah kebijakan Kuba sehingga AS dapat berdampak pada kebijakan Kuba, dengan membuat mereka terbuka," kata mantan wakil presiden itu.

Mengenai hal ini, Sanders mengatakan bahwa Presiden Obama lebih murah hati dalam memuji apa yang Kuba lakukan dalam perawatan kesehatan dan pendidikan daripada dirinya.

"Saya berbicara tentang sebuah program 60 tahun yang lalu di tahun pertama revolusi Castro," pungkas dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.