Dunia

Selama pandemi Covid-19, sebanyak 1.100 perusahaan di Jepang bangkrut

172 bar dan restoran, 92 perusahaan konstruksi, dan 79 hotel dan penginapan telah melaporkan kebangkrutan

Maria Elisa Hospita  | 03.03.2021 - Update : 03.03.2021
Selama pandemi Covid-19, sebanyak 1.100 perusahaan di Jepang bangkrut Seorang pegawai menutup toko lebih awal di Tokyo, Jepang pada 8 Januari 2021. (David Mareuil - Anadolu Agency)

Ankara

Riyaz ul Khaliq

ANKARA

Setidaknya 1.100 perusahaan di Jepang bangkrut karena pandemi Covid-19.

Teikoku Databank, sebuah perusahaan riset kredit Jepang, mengatakan 1.100 perusahaan telah menyelesaikan atau sedang mempersiapkan likuidasi legal.

Menurut NHK News, sekitar 172 bar dan restoran menduduki puncak daftar bisnis yang bangkrut, diikuti oleh 92 perusahaan konstruksi, dan 79 hotel serta penginapan.

"Bisnis bar dan restoran adalah yang paling terdampak selama keadaan darurat karena pandemi," papar laporan itu.

Tokyo telah mengalami 264 kebangkrutan, sementara Provinsi Osaka dan Kanagawa masing-masing melaporkan 108 dan 64 usaha yang bangkrut.

Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Jepang yang mencapai titik terendah setelah pandemi, pemerintah mengambil beberapa langkah untuk menjaga pasar tetap bergairah.

Pihak berwenang Tokyo berencana memperpanjang keadaan darurat di ibu kota, yang rencananya berakhir pada 7 Maret, selama dua pekan lagi.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University, total kasus Covid-19 di Jepang mencapai 434.124, termasuk 8.014 kematian.




Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.