Sekjen PBB peringati Hari Pengungsi Dunia
Turki menempati urutan pertama di antara negara-negara yang menampung pengungsi terbanyak dengan 3,7 juta jiwa

Jakarta Raya
Ali Murat Alhas
ANKARA
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingati Hari Pengungsi Sedunia yang jatuh pada Kamis.
"Pada Hari Pengungsi Sedunia, pikiran saya bersama lebih dari 70 juta wanita, anak-anak dan pria - pengungsi dan orang-orang yang terlantar di dalam negeri - yang terpaksa meninggalkan perang, konflik dan penganiayaan," kata Guterres.
Dia mengatakan bahwa 70 juta adalah angka yang mencengangkan karena meningkat dua kali lipat dari 20 tahun yang lalu.
Menurut Sekjen PBB, mayoritas orang yang dipindahkan secara paksa berasal dari Suriah, Afghanistan, Sudan Selatan, Myanmar dan Somalia.
Guterres juga mengakui upaya kemanusiaan oleh negara-negara yang menampung para pengungsi, terlepas dari perjuangan mereka menghadapi tantangan ekonomi dan masalah keamanan.
“Kita harus mencocokkan keramahan mereka dengan pengembangan dan investasi,” tambah dia.
Guteres kemudian merujuk pada Kesepakatan Global tentang Pengungsi, yang bertujuan untuk menggerakkan komunitas internasional ke arah penguatan kerja sama dan solidaritas dengan para pengungsi dan negara-negara tuan rumah yang terkena dampaknya.
Dia mengatakan kesepakatan tersebut menawarkan cetak biru untuk masalah-masalah pengungsi modern.
Menurut Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), ada total 70,8 juta orang yang dipindahkan secara paksa di seluruh dunia, yang terdiri dari 41,3 juta orang yang terlantar secara internal, 25,9 juta pengungsi dan lebih dari 3 juta pencari suaka.
Turki menempati urutan pertama di antara negara-negara yang menampung pengungsi terbanyak dengan 3,7 juta pengungsi, yang sebagian besar adalah warga Suriah yang melarikan diri dari perang saudara yang brutal di negara mereka.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.