Türkİye, Dunia

Rusia tegaskan status Hagia Sophia adalah urusan internal Turki

Presiden Turki mengatakan Hagia Sophia akan siap digunakan untuk salat Jumat mulai 24 Juli

Maria Elisa Hospita  | 13.07.2020 - Update : 15.07.2020
Rusia tegaskan status Hagia Sophia adalah urusan internal Turki Ilustrasi: Orang-orang mengunjungi Ayasofya (Hagia Sophia) setelah Mahkamah Agung Turki membatalkan keputusan Kabinet Turki 1934 yang mengubah tempat itu sebagai museum, di Istanbul, Turki pada 11 Juli 2020. Mahkamah Agung membatalkan dekrit 1934 yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum, membuka jalan untuk penggunaannya sebagai masjid. Namun, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjamin Hagia Sophia sepenuhnya terbuka untuk semua orang. Termasuk orang Turki dan orang asing, Muslim dan non-Muslim. (Emrah Yorulmaz - Anadolu Agency)

Moskova

Elena Teslova

MOSKOW

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Vershinin mengatakan pengubahan status Hagia Sophia menjadi museum adalah urusan internal Turki.

Saat diwawancarai radio Sputnik, dia menegaskan bahwa tidak seorang pun boleh ikut campur dalam keputusan itu.

“Itu adalah murni urusan internal Turki, jadi kita tidak boleh ikut campur,” imbuh Vershinin.

Pada Jumat, pengadilan tinggi Turki membatalkan dekrit kabinet tahun 1934, yang mengubah status Hagia Sophia menjadi museum.

Dengan putusan terbaru ini, Hagia Sophia akan kembali berfungsi sebagai masjid setelah 85 tahun.

Hagia Sophia digunakan sebagai gereja selama berabad-abad di bawah pemerintahan Kekaisaran Bizantium.

Kemudian itu berubah menjadi masjid setelah penaklukan Istanbul pada 1435. Pada 1935, Hagia Sophia diubah menjadi museum

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kompleks bersejarah itu akan siap digunakan untuk salat Jumat mulai 24 Juli.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın