Dunia

Rusia berharap perundingan damai AS-Taliban tidak 'mati'

Moskow mengharapkan kedua pihak pada akhirnya dapat menghasilkan kesepakatan komprehensif, kata utusan khusus untuk Afghanistan

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 10.09.2019 - Update : 10.09.2019
Rusia berharap perundingan damai AS-Taliban tidak 'mati' Utusan Presiden Rusia untuk Afghanistan Zamir Kabulov. (Foto file - Anadolu Agency)

Moskova

Elena Teslova

MOSKOW 

Utusan khusus Rusia untuk Afghanistan pada Selasa mengatakan bahwa Moskow berharap pembicaraan damai antara Amerika Serikat dan Taliban hanya ditangguhkan dan tidak benar-benar mati.

"Kami menyesal proses [negosiasi] ditangguhkan. Kami masih berpikir bahwa itu tidak mati tetapi ditangguhkan. Emosi semakin tinggi, turun skala di kedua belah pihak, namun, tampaknya setelah jangka waktu tertentu pihak akan kembali dan melanjutkan proses negosiasi dan menyelesaikan kesepakatan," kata Zamir Kabulov kepada wartawan di Moskow.

Pernyataan Kabulov disampaikan sehari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa pembicaraan damai dengan Taliban telah "mati".

Trump membatalkan pertemuan yang telah direncanakan sebelumnya sebagai balasan atas serangan yang menewaskan puluhan orang, termasuk seorang tentara AS

Dia mengatakan Rusia menganggap kesepakatan AS-Taliban sebagai "langkah penting" yang akan membuka jalan menuju rekonsiliasi nasional dan penyelesaian komprehensif lebih lanjut dari krisis Afghanistan dan berharap hal itu pada akhirnya dapat terjadi.

Memasuki tahun ke-18, konflik yang berkobar di Afghanistan telah merenggut ribuan nyawa, sementara jutaan orang terpaksa mengungsi.

PBB berulang kali menyerukan kebutuhan mendesak untuk merebut peluang perdamaian di wilayah itu.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.