Dunia

Rezim Assad siap gelar serangan baru ke Idlib

Rezim Assad mengirim peralatan militer, amunisi dan teroris asing ke arah perbatasan provinsi Idlib sejak pekan lalu

Muhammad Abdullah Azzam  | 22.10.2019 - Update : 23.10.2019
Rezim Assad siap gelar serangan baru ke Idlib Presiden Suriah Bashar al-Assad bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (tidak terlihat) di Sochi, Rusia pada 21 November 2017. (Kremlin Press Office / Handout - Anadolu Agency)

İdlib

Eşref Musa, Burak Karacaoğlu

IDLIB

Pasukan rezim di Suriah Bashar al-Assad tengah melakukan persiapan untuk melancarkan serangan baru ke Zona Gencatan Senjata Idlib dengan mengirim pasukan ke dekat wilayah tersebut.

Tentara rezim Bashar al-Assad dan pasukan teroris dukungan Iran akan menyerang daerah-daerah permukiman di dalam Zona De-eskalasi Idlib.

Juru bicara Jaysh al-Nasr (Tentara Kebebasan) – yang berafiliasi dengan Tentara Nasional Suriah (SNA) Muhammed Rashid mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pasukan rezim tengah mengirim peralatan militer, amunisi dan teroris asing ke perbatasan provinsi Idlib sejak pekan lalu.

Rashid mengatakan bahwa enam konvoi yang terdiri dari ratusan kendaraan militer telah mencapai bukit Tall Havva di Provinsi Hama.

Pasukan rezim menempatkan senajta roket dan artileri di pangkalan sebelah timur Idlib untuk berhadapan dengan pasukan oposisi di Idlib.

Lebih dari 1.300 warga sipil tewas dalam serangan udara dan darat oleh rezim Assad dan sekutunya Rusia sejak 17 September di Zona Gencatan Senjata Idlib.

Lebih dari 1,42 juta warga Suriah mengungsi ke tempat aman terutama di perbatasan Suriah untuk menghindari serangan brutal dari rezim Assad dan Rusia itu.

September tahun lalu, Turki dan Rusia sepakat untuk mengubah provinsi Idlib, utara Suriah menjadi zona de-eskalasi di mana tindakan agresi secara tegas dilarang.

Namun, rezim Suriah dan sekutunya secara konsisten melanggar ketentuan-ketentuan gencatan senjata, dengan sering melancarkan serangan di dalam zona de-eskalasi.

Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa - telah menewaskan sekitar 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.