Dunia

Presiden Turki: Pasukan AS harus tinggalkan sebelah timur Sungai Eufrat, Suriah

Presiden Erdogan mengkritik AS yang membantu dan bekerja sama dengan teroris YPG/PKK di utara Suriah, dekat dengan perbatasan Turki

Ekip  | 21.07.2022 - Update : 22.07.2022
Presiden Turki: Pasukan AS harus tinggalkan sebelah timur Sungai Eufrat, Suriah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto file - Anadolu Agency)


ANKARA

Amerika Serikat (AS) perlu menarik pasukannya dari wilayah Suriah di sebelah timur Sungai Efrat, sebagai bagian dari proses perdamaian Astana untuk Suriah, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Rabu.

"Amerika harus meninggalkan timur Eufrat sekarang. Ini adalah resolusi yang keluar dari proses Astana," kata Erdogan, satu hari setelah KTT Proses Astana yang dihadiri presiden Rusia dan Iran.

Presiden Turki menekankan bahwa mitra Astana-nya setuju dengan resolusi ini.

"Turki terpaksa melakukan ini juga karena Amerika-lah yang memberi makan kelompok teroris di sana," kata Erdogan kepada wartawan dalam perjalanan kembali ke Turki, mengacu pada kelompok teror YPG/PKK, yang telah bermitra dengan AS dengan dalih memerangi Daesh/ISIS.

Mengulangi kemungkinan operasi anti-teroris Turki lainnya melintasi perbatasan selatannya ke utara Suriah, menyusul operasi sukses lainnya dalam beberapa tahun terakhir, Erdogan mengatakan operasi baru akan dilakukan selama kekhawatiran lama Ankara belum terpenuhi.

“Anda lihat staf (militer) Amerika di sana melatih anggota organisasi teroris (YPG/PKK),” ungkap dia.

“Selama pelatihan ini, mereka mengibarkan bendera rezim di sana. Mengapa?" seru dia.

Dia menambahkan, “Tugas mereka adalah melakukan aksi teroris terhadap tentara Turki di sana. Di sini juga, mereka berpikir jika mereka menipu tentara Turki dengan mengibarkan bendera rezim di sana. Kami tidak akan tertipu.”

Teroris YPG/PKK secara berkala berusaha menyerang pasukan Turki di utara Suriah yang dikuasai oposisi, tentara yang ditempatkan di sana untuk menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan dan melindungi penduduk setempat dari dominasi para teroris.

​​​​Turki telah lama mengkritik AS yang bekerja sama dengan YPG/PKK yang diduga melawan Daesh/ISIS, dengan mengatakan bahwa menggunakan satu kelompok teroris untuk melawan kelompok lain tidak masuk akal.

PKK terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan AS, dan bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi. YPG adalah cabang teroris PKK di Suriah.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın