
Erric Permana
JAKARTA
Presiden Joko Widodo menyampaikan pentingnya kontribusi ASEAN-Australia di kawasan Samudera Hindia.
Menurut Presiden yang akrab disapa Jokowi ini, kerjasama ASEAN-Australia selama 44 tahun terakhir telah berkontribusi membangun ekosistem kawasan Asia Tenggara yang damai, stabil, dan sejahtera.
“Untuk itu, selain menguatkan kerja sama di Samudera Pasifik, ASEAN-Australia harus dapat berkontribusi di kawasan Samudera Hindia,” kata Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidatonya di KTT ASEAN-Australia, di Admiralty House, Kirribilli, Minggu.
Dalam kesempatan tersebut, setidaknya terdapat tiga poin penting usulan kerja sama yang disampaikan Presiden Jokowi di depan para pemimpin negara ASEAN dan Australia.
“Pertama, ASEAN-Australia harus berkontribusi dalam menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Samudera Hindia,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden menegaskan kerja sama ekonomi dengan negara-negara di lingkar Samudera Hindia menjadi keharusan untuk mewujudkan poros ekonomi baru.
Poin penting kedua, menurut Presiden, adalah ancaman keamanan lintas batas di lingkar Samudera Hindia seperti perompakan, penyelundupan manusia, perdagangan narkoba, serta radikalisme dan terorisme menjadi tantangan nyata yang harus diatasi ASEAN-Australia.
“ASEAN-Australia perlu membangun mekanisme yang efektif termasuk dengan negara-negara di Samudera Hindia seperti di bidang keamanan dan keselamatan maritim, Search and Rescue (SAR), dan perlindungan sumber daya laut,” ucap dia.
Pada poin ketiga, Presiden juga mengemukakan pentingnya kerja sama ASEAN-Australia dalam memperkuat sentralitas ASEAN, termasuk dalam membangun arsitektur di kawasan.
“Sentralitas ASEAN tidak pernah memunculkan ancaman bagi siapapun, sentralitas ASEAN justru akan menyuburkan habit of dialogue dan kerjasama,” jelas Presiden.
Di akhir sambutannya, Presiden berharap kerja sama di kawasan Samudera Hindia ini nantinya dapat terintegrasi dengan kawasan Pasifik sehingga dapat terbentuk ke dalam sebuah arsitektur kawasan Indo-Pasifik.
“Arsitektur kawasan yang terbuka, inklusif, transparan, serta menjunjung tinggi hukum internasional,” ucap Presiden.