
ISTANBUL
Belarus mengerahkan senjata nuklir taktis sebagai tanggapan atas gerakan militerisasi di Eropa Timur, kata Presiden Alexander Lukashenko pada Selasa.
“Dengan mengerahkan senjata nuklir taktis ke Belarus, kami secara tepat menanggapi militerisasi yang cepat di Eropa Timur dan peningkatan aktivitas militer Amerika Serikat dan NATO,” kata Lukashenko kepada para peserta Konferensi Moskow tentang Keamanan Internasional yang ke-11, menurut sebuah pernyataan dari kepresidenan Belarus.
Pernyataan tersebut mengutip Lukashenko yang mengatakan bahwa perang informasi dan kejahatan dunia maya telah menjadi jenis senjata baru yang merusak hubungan perdagangan dan ekonomi internasional.
“Dengan latar belakang ini, tetap menjadi pendukung yang konsisten untuk memastikan perdamaian dan keamanan, memenuhi kewajiban internasional yang diasumsikan sebelumnya, Republik Belarus – bersama dengan mitranya dan dalam kerangka Negara Persatuan Belarus dan Rusia – melakukan segala upaya untuk memperkuat interaksi dalam perang melawan tantangan transnasional dan berbagai macam ancaman,” ujar dia.
Lukashenko mencatat bahwa penyebaran senjata nuklir tidak membatalkan inisiatif perdamaian yang diajukan Minsk "untuk meluncurkan kembali dialog tentang masalah yang berkaitan dengan keamanan Eropa dan global dengan pijakan yang sama."
Dia juga mengatakan situasi internasional saat ini tetap “tegang yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata dia sambil menambahkan bahwa “hampir semua tantangan dan ancaman telah meningkat.”
“Undang-undang internasional tentang pengendalian senjata telah disalahgunakan. Risiko yang berkembang bahwa senjata pemusnah massal akan digunakan, terutama untuk provokasi yang melibatkan senjata nuklir dan biologi,” ungkap presiden Belarus.
Lukashenko menyampaikan keyakinannya dalam pertemuan di Moskow akan berfungsi untuk “memperkuat kerja sama yang erat antara negara dan rakyat dan menjadi langkah penting menuju pembangunan sistem baru keamanan internasional.”
Pada akhir Mei lalu, menteri pertahanan Rusia dan Belarus menandatangani kesepakatan tentang pengerahan senjata nuklir Rusia di Belarus.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan langkah itu sebagai tanggapan atas meningkatnya risiko keamanan, dan menekankan bahwa Moskow mengikuti langkah AS, yang telah mengerahkan senjata nuklir taktisnya di negara-negara Eropa. Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.