Politisi LDP yang berkuasa Sanae Takaichi jadi perdana menteri wanita pertama Jepang
Sanae Takaichi menjadi perdana menteri wanita pertama Jepang, dia memperoleh 237 suara di majelis rendah yang beranggotakan 465 orang dan 125 suara di majelis tinggi parlemen

ISTANBUL
Ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa di Jepang Sanae Takaichi pada Selasa mengamankan kemenangan di kedua parlemen bikameral untuk menjadi perdana menteri wanita pertama negara itu.
Takaichi dilantik menjadi perdana menteri Jepang yang ke-104.
Pemungutan suara parlemen pertama dimulai pukul 01.08 siang waktu setempat (04.08GMT) yang disiarkan langsung di NHK yang dikelola pemerintah.
Takaichi memperoleh 237 suara di majelis rendah, cukup suara dengan dukungan Partai Inovasi Jepang (JIP), yang membentuk koalisi dengan LDP, serta dengan independen.
Seorang perdana menteri membutuhkan dukungan minimal 233 anggota parlemen di majelis rendah yang beranggotakan 465 kursi di parlemen bikameral.
Namun, pemilihan perdana menteri berlangsung melalui putaran kedua di majelis tinggi parlemen di mana Takaichi memperoleh sedikitnya 125 suara, melawan lawan utamanya Yoshihiko Noda, ketua Partai Demokratik Konstitusional Jepang yang merupakan oposisi terbesar.
Majelis tinggi memiliki 246 anggota parlemen.
Takaichi terpilih selama sidang luar biasa ke-219 parlemen, yang secara lokal dikenal sebagai Diet di Jepang.
Segera setelah pemilu, Takaichi akan mengumumkan susunan Kabinetnya.
Shinjiro Koizumi diperkirakan akan ditunjuk menjadi menteri pertahanan, Toshimitsu Motegi kemungkinan akan menjadi menteri luar negeri, dan Yoshimasa Hayashi diperkirakan akan diberi tugas urusan dalam negeri.
Sebelumnya pada hari itu, Perdana Menteri Shigeru Ishiba dan Kabinetnya mengundurkan diri untuk membuka jalan bagi pemilihan pemimpin baru.
Bulan lalu, Ishiba mengundurkan diri setelah menghadapi tekanan dan kritik keras dari dalam partai berkuasa LDP atas kekalahan pemilu berturut-turut. Takaichi terpilih sebagai pemimpin perempuan pertama LDP awal bulan ini.
Hal ini menyusul kekalahan mayoritas koalisi pimpinan LDP dalam pemilihan majelis tinggi pada 20 Juli, yang terjadi setelah kekalahan serupa di Majelis Rendah pada bulan Oktober 2024.
Ishiba menjadi perdana menteri Jepang keempat yang mengundurkan diri hanya dalam lima tahun, setelah Shinzo Abe, Yoshihide Suga, dan Fumio Kishida.
LDP hampir tanpa henti memerintah Jepang, kecuali selama enam tahun.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.