PM Palestina: Masyarakat internasional harus akui 'skala kehancuran yang sangat besar' di Gaza
`Kita tidak bisa tinggal diam terhadap pelanggaran berat hukum internasional dan hak-hak rakyat Palestina,` kata PM Palestina Mohammad Mustafa

WASHINGTON
Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa pada hari Senin meminta masyarakat internasional untuk menekan Israel agar mengakhiri serangannya di Jalur Gaza.
"Kita tidak bisa tinggal diam terhadap pelanggaran berat hukum internasional dan hak-hak rakyat Palestina.
"Masyarakat internasional harus mengakui besarnya skala kerusakan di Gaza. Sangat penting bagi kita untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas tindakannya," kata Mustafa dalam konferensi pers bersama kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas di Ramallah.
Mustafa mengucapkan terima kasih kepada Uni Eropa atas dukungannya terhadap pemerintah Palestina dan seruannya untuk memikul tanggung jawab di seluruh wilayah Palestina yang diduduki di Gaza serta di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
"Kami menyerukan kepada Uni Eropa untuk berpartisipasi aktif dan memberikan kontribusi pada konferensi pembangunan mendatang yang akan diselenggarakan di Kairo pada bulan Mei," katanya, seraya menambahkan bahwa konferensi tersebut merupakan langkah penting dalam mendukung pemulihan Gaza dan rakyat Palestina.
Kallas mengatakan Uni Eropa sangat menentang dimulainya kembali perang, yang menyebabkan hilangnya nyawa di Gaza yang "mengerikan dan tidak dapat diterima".
"Pesan saya selama kunjungan saya di sini sangat jelas: Hamas harus membebaskan semua sandera. Israel harus sepenuhnya mengembalikan bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan negosiasi harus dilanjutkan," katanya.
Satu-satunya jalan menuju perdamaian berkelanjutan adalah solusi dua negara antara Palestina dan Israel, tegasnya.
"Uni Eropa memandang Otoritas Palestina sebagai pihak yang paling tepat untuk memerintah Gaza," katanya.
Tahun lalu, katanya, UE memberikan hampir €400 juta ($432 juta) dalam bentuk dukungan darurat kepada Otoritas Palestina.
"Kini kami tengah mempersiapkan dukungan jangka panjang, dengan syarat adanya reformasi pemerintah. Meski diskusi lebih lanjut tentang cara membagi biaya pembangunan kembali Gaza masih diperlukan, izinkan saya sampaikan ini: warga Palestina, yang menganggap Gaza sebagai rumah mereka, harus bisa kembali," katanya.
Secara terpisah, Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan Kallas di Ramallah, menurut kantor berita Palestina WAFA.
Abbas meminta masyarakat internasional untuk menekan Israel agar menghentikan serangannya terhadap Gaza.
Ia menekankan bahwa gerbang perbatasan harus dibuka untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang terkepung.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.