Dunia

Perdana Menteri baru Pakistan Shehbaz Sharif dilantik

Penjabat Presiden Sadiq Sanjrani memberikan sumpah kepada perdana menteri yang baru terpilih

Aamir Latif dan Islamuddin Sajid  | 11.04.2022 - Update : 12.04.2022
Perdana Menteri baru Pakistan Shehbaz Sharif dilantik Perdana Menteri baru Pakistan Shehbaz Sharif (Foto file - Anadolu Agency)



ISLAMABAD

Perdana Menteri Pakistan yang baru terpilih Shehbaz Sharif telah dilantik di ibu kota Islamabad pada Senin.

Penjabat Presiden Sajid Sanjrani, yang juga ketua majelis tinggi parlemen, mengucapkan sumpah kepada perdana menteri dengan mengenakan sherwani hitam dan shalwar (jas panjang dan celana longgar).

Presiden Arif Alvi, yang seharusnya melaksanakan sumpah, mengeluhkan "ketidaknyamanan," dan pergi cuti selama "beberapa hari" atas saran dokternya, kata kantor kepresidenan di Twitter.

Panglima Angkatan Darat Jenderal Qamar Javed Bajwa, kepala angkatan laut dan angkatan udara, dan para pemimpin partai sekutu juga menghadiri upacara tersebut.

Sebelumnya pada Senin, parlemen memilih Shehbaz, mantan pemimpin oposisi, sebagai perdana menteri baru negara itu.

Shehbaz, adik dari mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif, dan kandidat gabungan dari oposisi gabungan memperoleh 174 suara dari 342 suara parlemen.

Minimal 172 suara diperlukan menang.

Pemilihan Shehbaz dilakukan setelah pemungutan suara mosi tidak percaya terhadap mantan perdana menteri Imran Khan pada Minggu.

Saingan Shehbaz adalah mantan Menteri Luar Negeri Shah Mahmood Qureshi, yang merupakan kandidat dari partai perdana menteri Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), memboikot pemilu menyusul keputusan partainya untuk mengundurkan diri dari parlemen.

Dalam pidatonya yang penuh semangat sebelum memboikot pemilu, Qureshi mengatakan: "Kami tidak bisa menjadi bagian dari lelucon ini setelah membuktikan bahwa seluruh latihan ini adalah hasil dari konspirasi internasional."

Perdana Menteri terguling Khan bersama dengan lebih dari 120 anggota parlemen PTI mengumumkan bahwa mereka mengundurkan diri dari parlemen dan "turun ke jalan melawan pemerintah impor."

Pengunduran diri, bagaimanapun, tidak akan berlaku sampai ketua Majelis Nasional menerima mereka, menurut konstitusi negara.

Khan menuduh AS menggulingkan pemerintahannya karena "kebijakan luar negerinya yang independen".

Perdana menteri ke-23

Segera setelah hasil pemungutan suara diumumkan, anggota parlemen menggebrak meja dan meneriakkan slogan-slogan yang mendukung perdana menteri yang baru terpilih, mantan Presiden Asif Zardari, dan mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif, yang saat ini berada di London.

Shehbaz, 70, sangat penting dalam dorongan oposisi untuk menggulingkan pemerintahan Khan.

Berbicara di depan parlemen, Shehbaz mengatakan hubungan dengan Turki dan sekutu lainnya akan menjadi prioritas utama kebijakan luar negeri Pakistan.

Pakistan dan Turki terkunci dalam ikatan yang tak terpisahkan dan bahwa Ankara selalu berdiri di samping Islamabad, katanya.

Turki telah “sangat berkembang” di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan, tambahnya.

Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi mengucapkan selamat kepada Shehbaz atas terpilihnya dia.

“India menginginkan perdamaian dan stabilitas di kawasan yang bebas dari teror sehingga kami dapat fokus pada tantangan pembangunan kami dan memastikan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat kami,” tambah Modi.

Shehbaz sebelumnya menjabat sebagai pemimpin provinsi kunci Punjab, di mana ia mengembangkan reputasi sebagai administrator yang efisien.

Perdana menteri baru akan menjabat untuk sisa satu setengah tahun masa jabatan, sementara kemungkinan pemilihan awal lebih mungkin.

Dia diperkirakan akan mengumumkan Kabinetnya dalam satu atau dua hari.

Shehbaz telah menyerukan untuk meningkatkan hubungan dengan AS, menyebut mereka "kritis" untuk Pakistan, yang merupakan kontradiksi dari hubungan dingin Khan dengan Washington yang ia tuduh mengatur penggulingannya.

Khan, pada bagiannya, telah mengumumkan bahwa dia tidak akan menerima "pemerintah yang diimpor", menyerukan para pendukungnya untuk memprotes rezim baru.

Puluhan ribu pendukungnya turun ke jalan pada Minggu malam di seluruh negeri untuk memprotes penggulingan Khan, menyebutnya sebagai "konspirasi asing."


*Ahmad Adil di New Delhi berkontribusi pada berita ini

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.