Dunia

Pentagon: Pembelian S-400 Rusia oleh India dan Turkiye kasus berbeda

Jubir Pentagon menanggapi pertanyaan mengapa AS memperlakukan Turkiye dan India secara berbeda ketika mereka berdua sama-sama telah membeli rudal S-400 Rusia

Busra Nur Cakmak  | 21.06.2023 - Update : 23.06.2023
Pentagon: Pembelian S-400 Rusia oleh India dan Turkiye kasus berbeda

ANKARA

Pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia oleh India dan Turkiye adalah dua kasus yang berbeda, kata Pentagon pada Selasa.

Dalam jumpa pers, Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh ditanya mengapa Amerika Serikat (AS) mengambil tindakan tertentu terhadap Turkiye, sementara mereka tidak melakukannya terhadap India, ini menjadi sebuah perlakuan yang tidak seimbang.

Kedua negara sama-sama membeli sistem rudal jauh sebelum dimulainya perang di Ukraina tahun lalu, tetapi di tengah ketegangan hubungan AS dan Rusia yang sudah berlangsung lama.

“Kami mendorong semua mitra dan sekutu kami untuk menghindari transaksi dengan Rusia. Itu adalah sesuatu yang terus kami ulangi dengan Turkiye, India, dan negara lainnya,” kata Singh.

“Saya pikir ada dua kasus yang sangat berbeda dan berbeda, dan ketika membahas soal India, kami tetap yakin dengan diversifikasi peralatan mereka dan kemampuan kami untuk berintegrasi dengan mereka juga,” imbuh dia.

Pada 2017, Turkiye menandatangani kontrak dengan Rusia untuk membeli sistem S-400 yang canggih, setelah upayanya yang berlarut-larut untuk membeli sistem pertahanan udara AS yang selalu menghadapi hambatan.

Otoritas AS menentang penempatan sistem Rusia itu, dan mengklaim S-400 tidak akan menyatu dengan sistem NATO.

Turkiye menekankan bahwa S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan tidak menimbulkan ancaman bagi aliansi atau persenjataannya.

Ankara telah berulang kali mengusulkan pembentukan komisi untuk mengklarifikasi masalah tersebut.

Pada 2019, Presiden Donald Trump saat itu menghapus Turkiye dari program pesawat tempur siluman F-35 karena pembelian sistem S-400, yang menurut pejabat AS menimbulkan risiko bagi sistem pesawat F-35, termasuk kemungkinan Rusia dapat secara diam-diam menggunakan sistem itu untuk mendapatkan rincian rahasia jet tersebut.

Turkiye memesan sekitar 100 unit F-35, dan sektor pertahanannya berperan penting dalam pengembangan dan pembuatan jet tempur generasi kelima.

Otoritas Turki mengatakan AS berutang USD1,4 miliar kepada Turkiye atas pembelian F-35 yang sudah dibayar tetapi tidak pernah dikirimkan oleh AS. Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın