Dunia

Pemimpin Uni Eropa akan bahas isu regional dalam kunjungan ke Turki

Dalam kunjungan penting pejabat tinggi Uni Eropa pada Selasa, para pakar Turki mengatakan Mediterania Timur, hubungan perdagangan akan mendominasi agenda pertemuan

Şerife Çetin  | 06.04.2021 - Update : 06.04.2021
Pemimpin Uni Eropa akan bahas isu regional dalam kunjungan ke Turki Bendera-bendera negara anggota Uni Eropa di Gedung Dewan Eropa di Brussel, Belgia pada 1 Oktober 2020. (Dursun Aydemir - Anadolu Agency )

Ankara

ANKARA

Dalam kunjungan pejabat tinggi Uni Eropa (UE) ke Turki mendatang para pengamat di negara itu mengharapkan banyak hal penting, termasuk Mediterania Timur, Siprus, migrasi dan ekonomi, akan dibahas dalam agenda pertemuan.

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula Von der Leyen dan ketua Dewan Uni Eropa Charles Michel akan melakukan kunjungan resmi ke Turki pada Selasa ini.

Topik pembicaraan selama kunjungan tersebut telah ditetapkan dalam sebuah laporan dari Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell tentang hubungan Uni Eropa-Turki, kata Zuhal Mert Uzuner, seorang pakar politik internasional senior.

Berbicara kepada Anadolu Agency, Uzuner mengatakan, "Turki diperlakukan sebagai negara tetangga dan dalam keadaan seperti ini, mereka memiliki tujuan untuk meningkatkan hubungan. Status Turki sebagai kandidat anggota tidak disebutkan. Ini mengungkapkan bahwa UE mendekati hubungan dari perspektif strategis dan prioritas pertama mereka adalah membuat kemajuan di bidang-bidang di mana kerja sama dimungkinkan."

Uzuner mengatakan bahwa tujuan utama Brussel tampaknya untuk bernegosiasi dengan Turki tentang masalah migrasi, ekonomi, perdagangan dan pemutakhiran Uni Bea Cukai, bersama dengan masalah regional seperti Mediterania Timur, Kaukasus Selatan, Libya, dan Suriah.

"Dapat dikatakan bahwa dalam konteks ini, perspektif strategis akan lebih menonjol dalam proses aksesi UE, daripada pendekatan berbasis nilai yang biasa kita lakukan," imbuh dia.

Menyoroti pentingnya kunjungan tersebut, Can Baydarol, wakil ketua European Union and Global Research Association, berpendapat bahwa pengembangan Serikat Bea Cukai dapat menjadi poin diskusi utama selama kunjungan tersebut.

Komisi Uni Eropa diberi wewenang tentang masalah ini pada KTT Pemimpin Uni Eropa yang berlangsung pada 25 dan 26 Maret, dan pembaruan dapat dilakukan setelah KTT para pemimpin lainnya pada bulan Juni, ujar dia.

Baydarol juga menekankan bahwa kunjungan von der Leyen dan Michel harus dipahami sebagai tanda dialog politik tingkat tinggi antara Turki dan UE, dia juga menambahkan bahwa tujuan akhir Ankara akan selalu menjadi aksesi.


- Normalisasi tak mudah

Berbicara lebih hati-hati soal kunjungan dan tren positif baru-baru ini dalam hubungan Turki-UE, Emre Gonen, pakar politik internasional lainnya, menegaskan bahwa kedua pejabat UE tersebut akan datang dengan agenda maksimalis dan menuntut kompromi Ankara tentang masalah-masalah di Mediterania Timur dan Siprus.

Gonen menggarisbawahi bahwa ada kurangnya kemauan politik di Uni Eropa, yang menurutnya mengejar kebijakan standar ganda terhadap Turki.

Dia menambahkan bahwa normalisasi yang diharapkan dalam hubungan Turki-UE tidak akan mudah.

"Namun, UE telah mengesampingkan sikap kerasnya, sikap mengancam. Ini bagus," tambah Gonen.

Sepakat dengan Gonen, Ahmet Zeki Bulunc, mantan diplomat dan pakar Mediterania Timur, menekankan bahwa prioritas Brussel adalah melindungi kepentingan Yunani dan otoritas Siprus Yunani, yang keduanya merupakan negara anggota UE.

"Tujuan akhir Uni Eropa adalah untuk mengakhiri kehadiran Turki di Siprus," tambah dia.

Ketegangan telah meningkat selama berbulan-bulan di Mediterania Timur karena Yunani telah mempermasalahkan hak Turki untuk eksplorasi energi.

Turki - negara dengan garis pantai terpanjang di Mediterania - mengirimkan kapal bor untuk mengeksplorasi sumber daya energi di landas kontinennya, menegaskan haknya di wilayah tersebut serta hak-haknya di Republik Turki Siprus Utara.

Yunani membuat klaim batas teritorial maritim maksimalis berdasarkan pulau-pulau kecil hanya beberapa kilometer dari pantai Turki.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın