Dunia
Pemerintah Jerman berencana membeli 15 jet tempur F-35 tambahan
Keputusan ini diambil di tengah perselisihan antara Jerman dan Prancis mengenai program jet tempur generasi terbaru Eropa, FCAS, menurut Politico.
Anadolu Staff |
11.07.2025 - Update : 16.07.2025
Jet tempur F-35 ( Foto file - Anadolu Agency )
BERLIN
Pemerintah Jerman berencana untuk membeli 15 jet tempur F-35 tambahan, sehingga total armada pesawat buatan AS direncanakan meningkat dari 35 menjadi 50, menurut sebuah laporan.
Situs berita Politico menyebutkan bahwa keputusan tersebut diambil menyusul kegagalan Jerman dan Prancis dalam menyelesaikan perbedaan pendapat terkait program jet tempur generasi berikutnya di Eropa, yaitu FCAS. Hal ini mendorong Berlin untuk membeli lebih banyak F-35 guna mengatasi kesenjangan kapabilitas yang muncul akibat ketidakpastian proyek tersebut.
Saat ditanya oleh wartawan dalam jumpa pers di Berlin, juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman, Kenneth Harms, tidak mengonfirmasi laporan tersebut. "Saat ini tidak ada rencana di Kementerian Pertahanan untuk membeli F-35 tambahan di luar yang sudah disepakati secara kontrak," ujarnya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Pada tahun 2022, Jerman memutuskan untuk membeli 35 F-35 guna menggantikan armada jet tempur Tornado yang sudah menua. Jet Tornado tersebut memiliki kemampuan membawa bom nuklir dan digunakan sebagai bagian dari kebijakan pencegahan nuklir NATO.
Pembelian F-35 tersebut akan menelan biaya sekitar €10 miliar (setara $11,7 miliar). Angkatan Udara Jerman akan menerima F-35 pertama pada tahun 2026, dengan pelatihan pilot dan teknisi dimulai di AS. Jet tempur ini akan ditempatkan di Pangkalan Udara Buchel mulai tahun 2027 dan akan sepenuhnya menggantikan pesawat Tornado pada tahun 2030. Translate to english with grammar Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Pemerintah Jerman berencana untuk membeli 15 jet tempur F-35 tambahan, sehingga total armada pesawat buatan AS direncanakan meningkat dari 35 menjadi 50, menurut sebuah laporan.
Situs berita Politico menyebutkan bahwa keputusan tersebut diambil menyusul kegagalan Jerman dan Prancis dalam menyelesaikan perbedaan pendapat terkait program jet tempur generasi berikutnya di Eropa, yaitu FCAS. Hal ini mendorong Berlin untuk membeli lebih banyak F-35 guna mengatasi kesenjangan kapabilitas yang muncul akibat ketidakpastian proyek tersebut.
Saat ditanya oleh wartawan dalam jumpa pers di Berlin, juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman, Kenneth Harms, tidak mengonfirmasi laporan tersebut. "Saat ini tidak ada rencana di Kementerian Pertahanan untuk membeli F-35 tambahan di luar yang sudah disepakati secara kontrak," ujarnya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Pada tahun 2022, Jerman memutuskan untuk membeli 35 F-35 guna menggantikan armada jet tempur Tornado yang sudah menua. Jet Tornado tersebut memiliki kemampuan membawa bom nuklir dan digunakan sebagai bagian dari kebijakan pencegahan nuklir NATO.
Pembelian F-35 tersebut akan menelan biaya sekitar €10 miliar (setara $11,7 miliar). Angkatan Udara Jerman akan menerima F-35 pertama pada tahun 2026, dengan pelatihan pilot dan teknisi dimulai di AS. Jet tempur ini akan ditempatkan di Pangkalan Udara Buchel mulai tahun 2027 dan akan sepenuhnya menggantikan pesawat Tornado pada tahun 2030. Translate to english with grammar Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
