Dunia

PBB: Rezim Assad harus bertanggung jawab atas serangan gas sarin

Laporan penyelidikan PBB ungkap penggunaan gas beracun terhadap penduduk Khan Sheikhun

27.10.2017 - Update : 28.10.2017
PBB: Rezim Assad harus bertanggung jawab atas serangan gas sarin

Regional

Ahmet Sait Akcay

ANKARA 

 Penyelidik PBB pada Kamis menuntut agar pasukan rezim Suriah bertanggung jawab atas serangan gas berancun yang menewaskan ratusan penduduk Khan Sheikhun April lalu.

"Panel ini yakin Republik Arab Suriah menggunakan gas sarin di Khan Sheikhun pada 4 April 2017," bunyi laporan yang ditulis penyelidik PBB dibawah wewenang Mekanisme Penyelidikan Gabungan (JIM).

"Laporan hari ini menutup semua gonjang-ganjing mengenai siapa yang melakukan serangan Khan Sheikhun. Ini adalah serangan keempat dimana penyelidikan PBB menemukan pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia, melanggar hukum HAM internasional," kata Louis Charbonneau dari lembaga Human Rights Watch.

"Pertanyaannya sekarang adalah apakah Dewan Keamanan dan anggota-anggota OPCW, termasuk Rusia, akan menegakkan hukum internasional dan minta Suriah bertanggung jawab," tambah dia.

Menyusul rilisnya laporan itu, Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengatakan penemuan itu memastikan "rezim Assad menggunakan gas sarin terhadap warga Khan Sheikhun di Suriah pada 4 April hingga berdampak tragis pada ratusan korban."

Johnson juga mengatakan Inggris mengecam keras pelanggaran hukum itu dan mendorong agar komunitas internasional "bersatu mendesak rezim Assad bertanggung jawab".

Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley juga mengkonfirmasi hasil temuan laporan itu. "Ini adalah pembuktian hal yang sudah kami ketahui. Berulang kali kami melihat bukti yang menunjukkan rezim Assad menggunakan senjata kimia."

"Dan walaupun sudah ada laporan independen seperti ini, kami masih melihat negara-negara lain yang melindungi rezim itu. Hal ini harus diakhiri. Bila kita mengabaikan bukti-bukti ini berarti kita mengabaikan hukum internasional," jelas Haley.

Dia juga mengatakan negara yang tidak mengecam kelakuan Assad sama buruknya seperti diktator atau teroris.

Setidaknya 100 orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam insiden serangan gas kimia pada 4 April di kota Khan Sheikhun di provinsi Idlib, Suriah.

Mekanisme Investigasi Gabungan (JIM) yang dibentuk oleh Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) dan PBB itu membuka hasil penyelidikan di hadapan Dewan Keamanan PBB.

Laporan mengenai pengunaan senjata kimia oleh pihak rezim mulai sejak kejadian 21 Agustus 2013 di wilayah Ghouta, Damaskus yang menewaskan 1.400 jiwa dan melukai lebih dari 10.000 penduduk lainnya.

Menurut lembaga HAM Syrian Human Rights Network pada Agustus 2017, rezim Assad meluncurkan serangan senjata kimia setidaknya 174 kali sejak September 2013.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın