Dunia

Palestina tegaskan tak hadiri konferensi ekonomi di Bahrain

Presiden Palestina Abbas bertemu dengan perwakilan Raja Bahrain, Abdullah bin Hamed Al-Khalifa di Amman, Yordania

Muhammad Abdullah Azzam  | 30.05.2019 - Update : 31.05.2019
Palestina tegaskan tak hadiri konferensi ekonomi di Bahrain Presiden Palestina Mahmoud Abbas (Foto file - Anadolu Agency)

Ramallah

Gülşen Topçu

RAMALLAH

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan bahwa dirinya tidak akan berpartisipasi dalam konferensi ekonomi yang diprakarsai oleh Amerika Serikat (AS) di Bahrain.

Menurut kantor berita Palestina WAFA, Presiden Palestina Abbas bertemu dengan perwakilan Raja Bahrain, Abdullah bin Hamed Al-Khalifa di Amman, Yordania. Abbas menyampaikan kepada Bin Hamed bahwa dirinya tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan ekonomi di negara tersebut.

Perwakilan Bahrain Bin Hamed mengatakan bahwa posisi negaranya hanya sebagai tuan rumah bukan penyelenggara konferensi ekonomi yang dimaksud.

Meski begitu, Bin Hamed menekankan bahwa Bahrain mendukung penyelesaian masalah Palestina berdasarkan solusi dua negara dan resolusi internasional mengenai perbatasan 1967.

Bin Hamed menukas masalah Palestina adalah masalah yang paling penting sedunia ini hanya dapat diselesaikan dengan jalur-jalur politik.

Abbas kemarin mengatakan dalam sebuah pernyataan mengenai proyek Kesepakatan Abad Ini oleh AS di Manama, “Konferensi di Bahrain adalah hal yang memalukan pada abad ini, acara tersebut membuka jalan menuju neraka.”

Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menyatakan bahwa negaranya tak akan berpartisipasi dalam pertemuan ekonomi yang diadakan di Manama, ibu kota Bahrain karena forum tersebut tak melayani kepentingan rakyat Palestina.

Hamas juga mengatakan melalui sebuah pernyataan tertulis, "Kami ingin negara-negara Arab tidak berpartisipasi dalam acara di Bahrain dan berpihak kepada Palestina untuk menggagalkan semua rencana AS".

Kegiatan di Manama adalah langkah pembuka bagi AS untuk mewujudkan Perjanjian Abad İni yang bertujuan untuk menyingkirkan perjuangan rakyat Palestina.

Pernyataan Hamas itu mengungkapkan setiap langkah yang diambil dalam rencana ini memiliki tujuan negatif.

Sementara China bersama Rusia turut menyatakan tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan di Manama 25-26 Juni mendatang yang disponsori Amerika Serikat.

Sebelumnya pada bulan April lalu, para menteri luar negeri Liga Arab menegaskan bahwa mereka menolak segala bentuk rencana perdamaian yang tidak menghormati hak-hak rakyat Palestina.

Penolakan itu disampaikan saat akhir diskusi sidang luar biasa Liga Arab di Kairo.

Mengacu pada rencana Amerika Serikat untuk mendirikan negara Palestina di Jalur Gaza, deklarasi tersebut menyebutkan bahwa rencana semacam itu tak akan pernah membawa perdamaian yang komprehensif dan abadi di Timur Tengah, karena rencana itu tidak memberikan hak-hak yang sah kepada rakyat Palestina.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın