
New York
Betül Yürük
NEW YORK
Pakar ekonomi untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Yasuhisa Yamamoto mengatakan bahwa ekonomi Turki sangat kukuh. Turki telah melewati masa-masa yang sulit dan berhasil mengurangi volatilitas nilai tukar mata uang.
Seorang pakar Komisi Urusan Ekonomi dan Sosial PBB Yamamoto mengungkapkan kepada Anadolu Agency beberapa pendapatnya mengenai kondisi Turki dalam laporan PBB berjudul 'Situasi Ekonomi Dunia dan Prospek 2019'.
Menurut laporan itu, pertumbuhan ekonomi global pada 2019 ini diperkirakan akan berada pada angka 3 persen, dan peningkatan ketegangan pada perdagangan dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global.
Turki termasuk dalam kategori negara berpenghasilan menengah atas mendapat nilai 1,7 persen pada 2019. Sementara pada tahun 2020, diperkirakan pertumbuhan tersebut akan naik 2,5 poin.
Yamamoto menilai ekonomi Turki saat ini sangat tangguh karena Turki telah menghadapi kondisi-kondisi yang sulit.
Yasuhisa Yamamoto mengungkapkan meningkatnya angka inflasi disebabkan karena fluktuasi nilai tukar mata uang, oleh karena itu pihaknya mengeluarkan perkiraan pertumbuhan Turki pada 2019 rendah.
“Perkiraan pertumbuhan Turki pada 2019 ini rendah, namun kami akan melihat perbaikan pada tahun 2020 nanti setelah pengaruh-pengaruh negatif tahun 2018 berkurang,” kata Yamamoto.
Yamamoto mengungkapkan, Bank Sentral Turki menghormati pasar dan memungkinkan nilai tukar berfluktuasi. ''Pihak pengambil keputusan telah mengatur keadaan sangat baik pada kekacauan di tahun 2018,” tutur dia.
Yamamoto menambahkan bahwa secara sistematis kebijakan infrastruktur Turki setara dengan negara-negara maju.