Dunia

Oposisi Sudan tolak intervensi asing

Asosiasi oposisi bertemu duta besar Uni Emirat Arab, berbicara tentang keseriusan intervensi asing

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 19.06.2019 - Update : 19.06.2019
Oposisi Sudan tolak intervensi asing Ilustrasi: Gelombang protes di Sudan. (Foto file - Anadolu Agency)

Sudan

Mahmoud Barakat

ANKARA

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa, Asosiasi Oposisi Profesional Sudan (SPA) menegaskan penolakannya terhadap intervensi asing di Sudan.

Pernyataan itu muncul setelah pertemuan antara delegasi SPA dengan Hamad Al-Junaibi, duta besar Uni Emirat Arab (UEA), di Khartoum, Senin.

SPA memperingatkan soal adanya "kontra-revolusi" dan menekankan perlunya konsistensi terhadap tujuan akhir revolusi, yaitu transisi ke pemerintahan sipil.

Delegasi itu menjelaskan tentang betapa seriusnya peran intervensi asing dalam mendukung pihak satu melawan pihak lain dalam proses politik saat ini.

Sementara itu, Duta Besar Al-Junaibi setuju dengan pandangan oposisi dalam hal ini dan menyatakan dukungan untuk setiap kesepakatan yang dicapai oleh rakyat Sudan.

Kedua belah pihak meninjau perkembangan terbaru dalam kancah politik sejak penggulingan Presiden Omar al-Bashir.

SPA menuntut dilakukannya penyelidikan soal pembantaian dan kekerasan militer terhadap aksi protes di ibu kota Khartoum baru-baru ini, yang menewaskan lebih dari 100 orang.

Sudan mengalami gejolak politik sejak 11 April, setelah militer Sudan mengumumkan penggulingan Presiden Omar al-Bashir, yang telah memerintah Sudan sejak 1989.

Sejak itu, Dewan Militer Transisi (TMC) menjalankan urusan negara, yang akan berlangsung selama periode transisi dua tahun, di mana pemilihan presiden akan diadakan setelahnya.

Namun oposisi, yang dipimpin oleh aliansi Kebebasan dan Perubahan, terus menuntut agar TMC menyerahkan kekuasaan kepada otoritas sipil sedini mungkin.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.