Türkİye, Dunia

Operasi Turki ditunda untuk penarikan teroris YPG dari zona aman Suriah

"Setelah Operasi Mata Air Perdamaian dihentikan, sanksi saat akan dicabut," kata pernyataan bersama Turki-AS

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 18.10.2019 - Update : 19.10.2019
Operasi Turki ditunda untuk penarikan teroris YPG dari zona aman Suriah Pertemuan antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence (kanan) di Komplek Kepresidenan Turki, Ankara. (Murat Kula - Anadolu Agency)

Ankara

Burak Bir, Erdogan Cagatay Zontur

ANKARA

Turki sepakat untuk menghentikan sementara operasi anti-terornya di Suriah utara pada Kamis untuk memungkinkan penarikan YPG dari zona aman yang direncanakan.

Setelah pertemuan antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Wakil Presiden AS Mike Pence di Ankara, kedua belah pihak menyepakati 13 pasal tentang Suriah timur laut.

Isi dari pasal tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Turki dan AS menegaskan kembali hubungan tersebut sebagai sesama anggota NATO dan pihak AS memahami kekhawatiran keamanan Turki di perbatasan selatannya.

2. Kedua belah pihak menyetujui sejumlah syarat yang memerlukan koordinasi lebih erat atas dasar kepentingan bersama.

3. Dengan pemahaman "satu untuk semua dan semua untuk satu", Turki dan AS juga tetap berkomitmen untuk melindungi wilayah NATO dan populasinya dari semua ancaman.

4. Kedua negara juga menegaskan kembali prioritas mereka untuk menghormati kehidupan manusia, hak asasi manusia serta perlindungan komunitas agama dan etnis.

5. Turki dan AS berkomitmen pada kegiatan D-ISIS/DAESH di timur laut Suriah. Ini akan mencakup koordinasi pada fasilitas penahanan dan orang-orang yang dipindahkan secara internal dari daerah yang sebelumnya dikuasai ISIS/DAESH, sebagaimana diperlukan.

6. Turki dan AS sepakat bahwa operasi kontra-terorisme hanya boleh menargetkan teroris dan tempat persembunyian, tempat penampungan, landasan, senjata, kendaraan dan peralatan mereka.

7. Pihak Turki menyatakan komitmennya untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan penduduk semua pusat permukiman di zona aman yang dikontrol oleh Pasukan Turki (zona aman) dan menegaskan kembali bahwa perawatan maksimal akan dilakukan agar tidak membahayakan warga dan infrastruktur sipil.

8. Kedua negara menegaskan kembali komitmen mereka terhadap kesatuan politik dan integritas teritorial Suriah dan proses politik yang dipimpin PBB, yang bertujuan mengakhiri konflik Suriah sesuai dengan UNSCR 2254.

9. Kedua belah pihak sepakat tentang fungsi dan pentingnya zona aman yang berkelanjutan untuk mengatasi masalah keamanan nasional Turki, yang mencakup pengumpulan kembali senjata berat YPG dan melumpuhkan benteng mereka dan semua posisi pertempuran lainnya.

10. Zona aman akan ditegakkan oleh Angkatan Bersenjata Turki dan kedua belah pihak akan meningkatkan kerja sama mereka di semua dimensi pelaksanaannya.

11. Pihak Turki akan menunda Operasi Mata Air Perdamaian untuk memungkinkan penarikan YPG dari zona aman dalam 120 jam. Operasi Mata Air Perdamaian akan dihentikan setelah selesainya penarikan ini.

12. Setelah Operasi Mata Air Perdamaian dihentikan, AS setuju untuk tidak melanjutkan pengenaan sanksi lebih lanjut di bawah Perintah Eksekutif 14 Oktober 2019 tentang Pembekuan Properti dan Menangguhkan Masuknya Orang-Orang Tertentu yang Berkontribusi pada Situasi di Suriah, dan akan bekerja sama dan berkonsultasi dengan Kongres, sebagaimana layaknya, untuk menggarisbawahi kemajuan yang sedang dilakukan guna mencapai perdamaian dan keamanan di Suriah, sesuai dengan UNSCR 2254. Setelah Operasi Mata Air Perdamaian dihentikan sesuai paragraf 11, sanksi yang diberlakukan saat ini berdasarkan Perintah Eksekutif tersebut harus dicabut.

13. Kedua belah pihak berkomitmen untuk bekerja bersama mengimplementasikan semua tujuan dalam pernyataan tersebut.

Turki meluncurkan Operasi Mata Air Perdamaian pada 9 Oktober untuk mengamankan perbatasannya dengan menghilangkan unsur-unsur teroris guna memastikan kembalinya pengungsi Suriah dengan aman dan integritas wilayah Suriah.

Menurut Turki, kelompok teroris PKK dan cabangnya YPG/PYD merupakan ancaman terbesar bagi masa depan Suriah, yang membahayakan integritas teritorial dan struktur kesatuan negara.

Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa - bertanggung jawab atas kematian sekitar 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.