Ankara
Vakkas Dogantekin
ANKARA
Mantan Presiden Bolivia Evo Morales berterima kasih kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres karena menunjuk seorang utusan khusus dalam upaya untuk menyelesaikan kebuntuan politik di negara Amerika Latin tersebut.
"Saya menyapa dan berterima kasih kepada Antonio Guterres, sekretaris jenderal PBB, karena menunjuk diplomat Jean Arnault sebagai utusan khusus untuk [terlibat] dalam dialog dengan semua pihak dan menemukan solusi untuk konflik yang disebabkan oleh runtuhnya tatanan konstitusional di Bolivia," kata Morales melalui Twitter, Kamis.
Beberapa jam sebelumnya, Guterres menyuarakan keprihatinan atas perkembangan di Bolivia dalam sebuah cuitan di Twitter.
"Saya sangat prihatin dengan perkembangan di Bolivia. Saya telah meminta Jean Arnault untuk pergi ke sana sebagai utusan pribadi saya untuk terlibat dengan semua aktor dan menawarkan dukungan PBB untuk upaya menemukan resolusi damai terhadap krisis," kata kepala PBB.
Bolivia telah dilanda kekacauan sejak para demonstran memprotes hasil pemilihan presiden bulan lalu, di mana Morales dinyatakan sebagai pemenang untuk keempat kalinya.
Partai-partai oposisi meminta para pendukung mereka turun ke jalan-jalan untuk memprotes hasil yang dianggap curang.
Setelah oposisi menyerukan agar hasil pemilu dibatalkan, Morales pun mengumumkan pemilihan baru, tetapi pendukung oposisi tetap melanjutkan aksi protes.
Pekan lalu, Morales terpaksa mengundurkan diri di bawah tekanan militer maupun oposisi.
Setelah mengundurkan diri, dia menerima suaka politik dari Meksiko dan tiba di negara itu pada Selasa sore.
"Jika rakyat meminta, kami siap untuk kembali. Kami akan kembali cepat atau lambat ... untuk menenangkan Bolivia," kata Morales di Meksiko, Rabu.