Dunia

Meski sempat putus komunikasi, kapal 'Handala' lanjutkan perjalanan patahkan blokade Gaza

Koalisi Armada Kebebasan 'Handala' mengatakan drone terlihat di dekat kapal selama dua jam hening, kapal tersebut mendesak tekanan internasional untuk mematahkan blokade Gaza

Alperen Aktas  | 25.07.2025 - Update : 25.07.2025
Meski sempat putus komunikasi, kapal 'Handala' lanjutkan perjalanan patahkan blokade Gaza

ISTANBUL 

Handala, sebuah kapal bantuan kemanusiaan yang berlayar menuju Jalur Gaza, dapat berkomunikasi kembali pada Jumat pagi setelah mengalami gangguan selama dua jam saat drone terlihat di dekatnya, kata pernyataan dari Koalisi Flotila Kebebasan.

Koalisi tersebut mengumumkan di Telegram bahwa kapal itu melanjutkan misinya dan sekarang berada kurang dari 646 kilometer dari Gaza.

“Selama sekitar dua jam, komunikasi kapal Freedom Flotilla kami terganggu dan drone terlihat di dekat kapal, sehingga menimbulkan kekhawatiran serius akan potensi serangan,” kata mereka.

LSM tersebut mengajak para pendukungnya untuk “memperhatikan 'Handala' dan Palestina, serta terus menekan pemerintah dan media untuk menghentikan pengepungan ilegal Israel di Gaza.”

Dalam sebuah video, aktivis Tan Safi mengatakan kru tidak menyadari adanya pemadaman global yang memengaruhi layanan internet satelit Starlink milik Elon Musk.

"Beberapa ahli sedang menyelidikinya dan mengatakan ini tidak biasa," ujar Safi.

"Ini bukan pertama kalinya Elon bekerja sama dengan Israel, tetapi kemungkinan besar ini merupakan gangguan global."

Safi menambahkan bahwa drone masih ada di dekat kapal, sehingga mendorong para aktivis untuk berjaga-jaga.

Starlink sebelumnya mengonfirmasi pemadaman konektivitas global, yang sebagian besar teratasi dalam beberapa jam.

Koalisi Armada Kebebasan sebelumnya mengatakan telah kehilangan kontak dengan 'Handala' di tengah kekhawatiran akan serangan setelah drone terlihat di dekat kapal bantuan.

Insiden tersebut menyusul konfrontasi serupa, termasuk serangan pesawat tak berawak terhadap MV Conscience dekat Malta pada bulan Mei dan intersepsi terhadap Madlene pada Juni, ketika pasukan Israel menahan 12 aktivis lainnya.

Perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 59.500 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan menyebabkan proses hukum internasional di Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mahkamah Internasional (ICJ).

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın