Türkİye, Dunia

Menlu Turki kritik Menlu Swedia yang serukan negaranya mundur dari Suriah

Dengan wewenang apa Anda meminta Turki untuk mundur dari Suriah atau memperingatkan Turki dalam hal ini? tanya Menlu Turki kepada Menlu Swedia

Muhammad Abdullah Azzam  | 14.10.2020 - Update : 15.10.2020
Menlu Turki kritik Menlu Swedia yang serukan negaranya mundur dari Suriah ILUSTRASI: (Foto file - Anadolu Agency)

Ankara

Burak Bir, Dilan Pamuk

ANKARA 

Menteri luar negeri Turki pada Selasa mengkritik seruan dari menteri luar negeri Swedia yang mendesak Turki untuk "mundur dari Suriah", di mana Turki telah melancarkan operasi lintas batas untuk melawan teroris dan untuk melindungi penduduk setempat.

Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Ann Linde, sejawatnya dari Swedia, Menlu Turki Mevlut Cavusoglu menegaskan bahwa ini bukanlah pendekatan diplomatik yang benar.

"Apa wewenang apa Anda meminta Turki untuk mundur dari Suriah atau memperingatkan Turki dalam hal ini?" tanya Cavusoglu kepada Linde.

Mengutip kebungkaman Uni Eropa atas penganiayaan terhadap migran Yunani - seperti yang didokumentasikan oleh media dan dikecam oleh LSM hak asasi manusia - Cavusoglu mengatakan ini adalah contoh dari standar ganda Uni Eropa.

Menlu Turki juga menyindir Linde yang menyebutkan "situasi minoritas" di Turki, dengan menyerukan agar suara minoritas lainnya - termasuk Kristen dan kelompok Kurdi yang ditindas oleh PKK dan cabangnya - untuk didengarkan suaranya.

“Mengapa Anda melihat PKK sebagai 'Kurdi' sementara mengabaikan orang Kurdi asli lainnya?” tanya dia kembali.

Turki telah lama mengecam penganiayaan yang dilakukan teroris PKK terhadap warga Kurdi sementara organisasi teroris itu mengklaim melakukan tindakan teroris atas nama suku tersebut.

-Turki siap penuhi kriteria untuk keanggotaan UE

Jika UE ingin bernegosiasi dengan jujur, Turki siap memenuhi kriteria apa pun untuk memenuhi keanggotaan di Uni Eropa (UE), ujar Cavusoglu.

Cavusoglu menegaskan kembali tekad Turki untuk mendapatkan keanggotaan tersebut, tetapi dia menambahkan bahwa UE perlu mengambil keputusan serius terkait banyak masalah.

Kedua menlu itu juga berbicara tentang sejumlah masalah, termasuk Karabakh Atas dan Suriah, serta hubungan bilateral.

Swedia harus lebih banyak bertindak terhadap kelompok teror PKK, FETO

"Kami mengharapkan dukungan dan kerja sama yang lebih konkrit dari Swedia dalam perang melawan terorisme," kata Cavusoglu, merujuk pada kegiatan kelompok teroris PKK dan FETO di tanah Swedia.

“Banyak anggota FETO yang mengajukan suaka di Swedia dan sayangnya diterima,” kata dia, menambahkan bahwa PKK juga harus dilawan jika mereka menggunakan label SDF dan YPG/PYD.

EU cari hubungan baik dengan Turki

Berbicara tentang hubungan Turki-UE, Linde mengatakan bahwa UE berusaha untuk memiliki hubungan yang baik dengan Turki, dan dia menambahkan perdagangan dengan Turki adalah masalah penting bagi semua pihak.

Dia menambahkan bahwa mereka memuji upaya Turki untuk pengungsi Suriah serta upayanya menuju keanggotaan UE.

Memperhatikan bahwa Swedia dan Turki memang memiliki beberapa area perselisihan, dia mengatakan bahwa di lapangan, setiap orang harus berdialog dengan aktor yang berbeda tentang berbagai masalah sebagai bagian dari koalisi melawan Daesh/ISIS.

Tentang SDF - sebuah kelompok samaran yang digunakan YPG/PKK di Suriah - Linde mengklaim bahwa kelompok tersebut berbeda dari teroris PKK dan belum diakui sebagai kelompok teror oleh komunitas internasional.

Ditanya oleh wartawan tentang konflik antara Azerbaijan dan Armenia, dia mengatakan solusi apa pun harus melalui negosiasi.

Dia menunjuk pada pentingnya OSCE Minsk Group untuk menyelesaikan masalah Karabakh Atas, dan mengatakan para pihak harus duduk di meja perundingan.

Turki telah mengkritik Grup Minsk selama beberapa dekade karena tidak bertindak atas masalah tersebut.

Partai sayap kanan Denmark

Cavusoglu menekankan bahwa Turki "sangat sedih" dengan "tindakan keji" terhadap Al-Quran yang dilakukan oleh anggota partai politik sayap kanan anti-Islam dari negara tetangga Denmark.

Dia menggarisbawahi bahwa Turki juga senang dengan tindakan yang diambil oleh otoritas Swedia, terutama terhadap politisi "rasis ekstrim", dan pernyataan yang dibuat oleh Perdana Menteri Stefan Lofven tentang masalah ini.

"Ini adalah penyakit, sama berbahayanya dengan terorisme, jadi bisa kita atasi jika kita melawannya bersama," ujar dia.

Cavusoglu juga mengatakan Turki siap bekerja sama untuk melawan kekuatan yang berusaha mengguncang semua nilai yang mempersatukan Eropa dan kemanusiaan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın