Dunia

Media Israel: Pelucutan senjata kelompok teroris PKK akan ancam kepentingan Israel

Pelucutan senjata dan pembubaran teroris PKK akan mengubah keseimbangan kekuatan di Suriah secara drastis, menurut harian Haaretz

Faruk Hanedar, Efe Ozkan  | 05.03.2025 - Update : 05.03.2025
Media Israel: Pelucutan senjata kelompok teroris PKK akan ancam kepentingan Israel

YERUSALEM

Perlucutan senjata kelompok teroris PKK dapat menimbulkan ancaman terhadap kepentingan Israel di Suriah, menurut laporan media Israel.

Menurut media Israel, perubahan besar kemungkinan akan terjadi di wilayah tersebut dengan seruan pada minggu lalu dari Abdullah Ocalan, pemimpin kelompok teroris, agar PKK melucuti senjata dan membubarkan diri. 

Media berpendapat, perubahan ini berpotensi merugikan kepentingan Israel sekaligus meningkatkan pengaruh Turkiye.

Dalam kampanye terornya selama 40 tahun terhadap Turkiye, PKK – yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turkiye, AS, dan Uni Eropa – telah bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, bayi, dan orang tua. YPG adalah cabang PKK di Suriah.

Meletakkan senjata oleh PKK/YPG dapat mengubah dinamika kekuatan di Suriah pasca-Assad dan menantang kehadiran Israel di negara tersebut, kata harian Israel Haaretz.

Menceritakan bagaimana di bawah pemerintahan Assad, wilayah udara Suriah tetap terbuka untuk Israel dalam koordinasi dengan Rusia, harian itu mengisyaratkan bahwa wilayah udara Suriah akan segera ditutup untuk Israel jika Turkiye yang mengawasinya, bukan Moskow.

Sebuah analisis mengatakan pelucutan senjata dan pembubaran PKK akan "mengubah secara dramatis" keseimbangan kekuatan di Suriah, memengaruhi posisi Turkiye, dan mendorong AS untuk menarik pasukan dari Suriah, tempat AS saat ini mendukung teroris PKK/YPG, cabang PKK di Suriah.

Meski Farhad Abdi Sahin, seorang pemimpin PKK/YPG (yang juga menyebut dirinya SDF), berpendapat bahwa seruan Ocalan untuk meletakkan senjata dimaksudkan hanya untuk PKK dan bukan untuk PKK/YPG, jika kehilangan dukungan AS, kelompok itu harus mengikuti arahan pemerintah Suriah, yang telah melarang kelompok bersenjata non-negara di negara tersebut.

Dalam kasus ini, Turkiye dapat menarik diri dari zona aman yang telah dibangunnya dalam beberapa tahun terakhir di Suriah utara, dekat perbatasan Turkiye, yang akan menempatkan Israel dalam situasi sulit secara internasional sebagai “kekuatan pendudukan di Suriah selatan.”

Channel 14 Israel melaporkan bahwa rangkaian peristiwa akan memiliki dampak besar di Irak utara dan Suriah utara.

Harian Yedioth Ahronoth juga mengatakan perkembangan di Suriah akan memaksa PKK/YPG untuk mencapai kesepakatan dengan pemerintah Suriah dan ini dapat memengaruhi sikap Türkiye.

Jerusalem Post mengatakan bahwa sikap teroris PKK/YPG akan menjadi penting dan bahwa Turkiye mungkin akan memulai operasi intensif untuk mengakhiri organisasi tersebut jika tidak mengindahkan seruan untuk melucuti senjata dan membubarkan diri.

Harian itu mengatakan bahwa jika AS mengubah kebijakannya terhadap Suriah, kelompok teroris akan dipaksa untuk mencapai kesepakatan dengan pemerintah Suriah.

Pemimpin teroris PKK yang dipenjara Abdullah Ocalan pada 27 Februari menyerukan pembubaran PKK dan semua kelompok di bawahnya, mendesak diakhirinya kampanye terornya yang telah berlangsung lebih dari 40 tahun.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın