Mantan ketua ICC sebut pemimpin Korea Utara mungkin akan hadapi penyelidikan kejahatan perang karena dukung Rusia
Dukungan militer yang diberikan Pyongyang kepada Rusia memberikan Ukraina dasar hukum untuk mengajukan tuntutan terhadap Korea Utara, kata Song Sang-hyun

ISTANBUL
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mungkin menghadapi penyelidikan kejahatan perang di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang berpusat di Den Haag karena mendukung Rusia dalam perangnya dengan Ukraina, kata Song Sang-hyun, mantan ketua ICC, pada Senin.
Song Sang-hyun menyampaikan pernyataan tersebut pada sebuah konferensi di ibu kota Korea Selatan, Seoul setelah Korea Utara bulan lalu mengonfirmasi bahwa mereka mengirim pasukan ke Rusia untuk mendukungnya dalam perang Ukraina, lapor Kantor Berita Yonhap.
Song mencatat bahwa meski Kim belum dirujuk ke ICC atas pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara, dasar hukum kini ada bagi Ukraina untuk mengajukan kasus terhadapnya.
"Saatnya tepat untuk membawa Kim Jong Un ke ICC," kata dia, sambil menambahkan bahwa dukungan militer Pyongyang kepada Rusia memberi Ukraina dasar hukum untuk mengajukan pengaduan terhadap Korea Utara.
"Meskipun pengaduan yang diajukan oleh Ukraina akan sangat ideal, ICC juga memiliki kewenangan untuk memulai penyelidikan independen," ujar dia.
Dia juga meminta ICC untuk mengambil tindakan lebih tegas terhadap kejahatan perang yang dilakukan oleh para pemimpin dan sekutu Korea Utara.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.