Dunia

Macron: Rekonsturksi pemindahan Gaza akan jadi "jalan buntu"

Macron meyakinkan bahwa ia berkoordinasi erat dengan Raja Abdullah II dalam persiapan Konferensi Solusi Dua Negara pada 22 September untuk mendefinisikan "perspektif harapan yang kredibel" bagi kawasan tersebut,

02.09.2025 - Update : 03.09.2025
Macron: Rekonsturksi pemindahan Gaza akan jadi "jalan buntu" Presiden Prancis Emmanuel Macron ( Foto file - Anadolu Agency )

ISTANBUL

Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan pada Senin malam bahwa rencana rekonstruksi Gaza apa pun yang melibatkan pemindahan paksa akan menjadi "jalan buntu."

"Bersama-sama, kami menegaskan kembali penolakan tegas kami terhadap rencana rekonstruksi Gaza apa pun yang akan melibatkan pemindahan paksa penduduknya atau menempatkan wilayah tersebut di bawah perwalian. Usulan semacam itu, yang bertentangan dengan hukum internasional, hanya akan mengarah pada jalan buntu," tulis Macron di perusahaan media sosial AS, X, setelah percakapan teleponnya dengan Raja Yordania, Abdullah II.

Macron meyakinkan bahwa ia berkoordinasi erat dengan Raja Abdullah II dalam persiapan Konferensi Solusi Dua Negara pada 22 September untuk mendefinisikan "perspektif harapan yang kredibel" bagi kawasan tersebut, "yang mampu menjawab aspirasi sah baik warga Israel maupun Palestina."

"Kami juga menegaskan kembali bahwa serangan darat Israel di Kota Gaza tidak dapat diterima, dan bahwa tindakan terburu-buru ini hanya akan mengarah pada konflik tanpa akhir. Perdamaian tidak muncul dari reruntuhan — perdamaian dibangun di atas keadilan dan martabat," ujarnya.

Ia lebih lanjut menegaskan perlunya gencatan senjata yang berkelanjutan, pembebasan semua sandera, pengiriman bantuan kemanusiaan berskala besar ke Gaza, dan solusi politik yang berkelanjutan.

"Dua bangsa, dua negara: inilah satu-satunya jalan menuju masa depan yang damai," tambah Macron. Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.