Dunia

Lebih dari 1000 orang tewas akibat longsor di Sudan Barat

Hanya satu orang yang selamat dari bencana tersebut, kata kelompok itu, seraya menambahkan bahwa kebun jeruk desa yang terkenal itu hancur.

02.09.2025 - Update : 04.09.2025
Lebih dari 1000 orang tewas akibat longsor di Sudan Barat

ISTANBUL 

Lebih dari 1.000 orang tewas akibat tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat di sebuah desa di Negara Bagian Darfur Tengah, Sudan barat, kata sebuah kelompok bersenjata.

Gerakan/Tentara Pembebasan Sudan (SLM/A), kelompok yang menguasai wilayah tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa seluruh penduduk desa Tarsin di Pegunungan Marra tewas pada 31 Agustus, setelah hujan lebat menyebabkan tanah longsor.

Hanya satu orang yang selamat dari bencana tersebut, kata kelompok itu, seraya menambahkan bahwa kebun jeruk desa yang terkenal itu hancur.

Mereka meminta organisasi internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membantu mengevakuasi jenazah dari bawah tanah.

Dalam sebuah pernyataan, Gubernur Daerah Darfur, Minni Arko Minnawi, menggambarkan insiden tersebut sebagai "tragedi kemanusiaan yang melampaui batas wilayah," dan mengimbau organisasi kemanusiaan internasional "untuk segera turun tangan guna memberikan dukungan dan bantuan pada saat kritis ini, karena tragedi ini di luar kapasitas rakyat kami."

Belum ada konfirmasi dari pemerintah Sudan hingga Selasa pagi.

SLM/A adalah gerakan politik dan militer yang beroperasi di beberapa wilayah negara bagian Darfur Tengah, yang berada di bawah kendali Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang merupakan kelompok paramiliter.

Bencana alam ini terjadi di tengah perang yang berkecamuk antara tentara dan RSF, yang telah menewaskan lebih dari 20.000 orang dan menyebabkan 14 juta orang mengungsi sejak April 2023, menurut PBB dan otoritas setempat. Namun, penelitian dari universitas-universitas AS memperkirakan jumlah korban tewas sekitar 130.000 orang.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.