Dunia

Korea Utara telah menembakkan rudal balistik, kata Korsel dan Jepang

Jepang mengatakan rudal 'kemungkinan' jatuh di luar zona ekonomi eksklusif

Islamuddin Sajid dan Riyaz ul Khaliq  | 05.01.2022 - Update : 06.01.2022
Korea Utara telah menembakkan rudal balistik, kata Korsel dan Jepang Ilustrasi (Foto file - Anadolu Agency)


ANKARA

Korea Utara pada Rabu menembakkan rudal balistik ke arah Laut Timur dalam uji coba pertama di tahun baru, kata Korea Selatan dan Jepang seperti yang dikutip media.

Kepala Staf Gabungan Selatan (JCS) mengatakan rudal itu ditembakkan ke arah timur pagi ini dari platform berbasis darat, lapir Kantor Berita Yonhap.

"Untuk informasi tambahan, otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat sedang melakukan analisis rinci," kata JCS.

Ini adalah uji coba rudal pertama oleh Korea Utara di tahun baru karena pada Oktober tahun lalu Pyongyang menembakkan rudal balistik kapal selam baru, kata laporan itu.

Setelah uji coba rudal baru, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in meminta Korea Utara untuk melakukan upaya dialog untuk mengatasi situasi saat ini di wilayah tersebut.

"Pagi ini, Korea Utara melakukan uji coba proyektil jarak pendek yang tidak teridentifikasi. Karena itu, ada kekhawatiran bahwa ketegangan dapat meningkat dan kebuntuan hubungan antar-Korea dapat semakin dalam," kata Moon saat berbicara pada upacara peletakan batu pertama untuk kereta api di kota perbatasan antar-Korea.

Tahun lalu, Korea Utara melakukan uji coba rudal kedelapan saat Pyongyang melawan apa yang dilihatnya sebagai “kebijakan bermusuhan” AS dan Korea Selatan.

Korea Utara dilarang menggunakan teknologi rudal balistik oleh resolusi Dewan Keamanan PBB, sementara negara itu berada di bawah sanksi militer dan ekonomi DK PBB sejak 2006 karena program nuklirnya.

Sementara itu, Jepang mengatakan rudal balistik yang diluncurkan oleh Korea Utara “kemungkinan jatuh di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.”

Menteri Pertahanan Jepang Kishi Nobuo mengatakan kepada wartawan bahwa tidak ada kerusakan pada pesawat atau kapal Jepang.

"Analisis terperinci sedang dilakukan," kata Kishi.

Menurut kantor berita jepang NHK, Kishi “akan bekerja sama dengan negara-negara terkait termasuk AS dan Korea Selatan” untuk masalah ini.

Kishi mengungkapkan Korea Utara telah membuat sekitar 40 penembakan sejak Mei 2019.

“Berdasarkan penembakan terbaru, pemerintah akan mempertimbangkan semua opsi yang memungkinkan, termasuk memiliki kemampuan untuk menyerang pangkalan musuh,” tambahnya. 

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.