Komandan Tentara Nasional Suriah: Kurdi adalah saudara kami
Bertemu dengan penduduk setempat yang dibebaskan oleh operasi anti-teror Turki di Suriah utara, SNA memberikan pesan perdamaian dan persahabatan

Ankara
Omer Koparan, Adham Kako
TAL ABYAD/RAS AL-AYN, Suriah
Tentara Nasional Suriah (SNA), sekutu Turki dalam operasi anti-terornya di Suriah utara, bertemu dengan penduduk setempat di desa-desa yang dibebaskan dan menyebarkan pesan perdamaian dan persahabatan.
"Kami datang ke sini untuk membebaskanmu. Orang Arab, Kurdi dan Kristen semuanya sama di mata kami. Kami tidak membeda-bedakan," kata Komandan Tentara Nasional Suriah kepada penduduk setempat yang baru-baru ini dibebaskan dari teroris YPG/PKK, Rabu.
Turki meluncurkan Operasi Mata Air Perdamaian pada 9 Oktober untuk mengamankan perbatasannya dengan menghilangkan unsur-unsur teroris guna memastikan kembalinya pengungsi Suriah dengan aman dan integritas wilayah Suriah.
Pada hari ke delapan operasi, kamera Anadolu Agency mengabadikan pertemuan antara tentara SNA dan penduduk setempat yang dibebaskan.
Sang komandan memberitahu penduduk setempat bahwa mereka tidak perlu takut.
"Saya hanya punya satu permintaan: Jika Anda melihat ranjau atau perangkap, tunjukkan di mana mereka berada. Kami di sini untuk membasmi kelompok teroris. Kurdi adalah saudara kita," ujar dia.
Seorang penduduk desa berterima kasih kepada tentara Tentara Nasional Suriah atas perjuangan mereka.
“Teroris [YPG / PKK] merebut rumah saya dua tahun lalu. Hari ini, Anda mengembalikannya," ungkap dia.
"Semoga Tuhan memberkatimu. Saya harap Anda akan mendapatkan kemenangan atas mereka,” tambah dia.
Setidaknya 46 tentara Tentara Nasional Suriah (SNA) tewas dan 136 lainnya terluka selama Operasi Mata Air Perdamaian di Suriah utara sejak pekan lalu.
Menurut Turki, kelompok teroris PKK dan cabangnya YPG/PYD merupakan ancaman terbesar bagi masa depan Suriah, yang membahayakan integritas teritorial dan struktur kesatuan negara.
Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa - bertanggung jawab atas kematian sekitar 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi.